Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/01/2022, 16:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa jenis kuman bisa menjadi penyebab pneumonia pada anak.

Tubuh biasanya dapat menangkal serangan kuman biang penyakit menginfeksi paru-paru.

Namun, ada kalanya kuman mengalahkan sistem daya tahan tubuh anak dan memicu penyakit pneumonia.

Sebelum mengenali beberapa kuman penyebab pneumonia pada anak, ketahui dulu apa itu pneumonia.

Baca juga: 13 Gejala Pneumonia pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Apa itu pneumonia?

Melansir laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia, pneumonia adalah peradangan paru-paru akut yang disebabkan oleh infeksi.

Perlu diketahui, paru-paru adalah organ vital tempat pertukaran oksigen antara udara dari luar dan di dalam tubuh.

Ketika paru-paru bermasalah atau mengalami peradangan, proses pertukaran oksigen jadi terhambat.

Dampaknya, tubuh bisa mengalami kekurangan oksigen atau dikenal dengan istilah medis hipoksia.

Baca juga: Apakah Pneumonia Menular?

Ketika anak mengalami hipoksia, gejalanya antara lain sesak napas, napas jadi cepat, muncul cekungan di dada bagian bawah saat anak bernapas, napas terangguk-angguk, dan kulit anak kebiruan.

Sedangkan pada bayi, gejala kekurangan oksigen ini di antaranya anak rewel, tidak nafsu makan dan minum, muntah, atau tidak sadarkan diri.

Pneumonia adalah penyakit berbahaya yang pantang disepelekan. Menurut data dari Unicef, sepanjang 2018 terdapat 800.000 anak meninggal karena penyakit ini.

Di Indonesia, penyakit ini juga termasuk ke dalam tiga besar ranking penyebab kematian pada anak.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini, kenali penyebab pneumonia pada anak.

Baca juga: Kenali Apa Itu Pneumonia, Gejala, dan Penyebabnya

Apa penyebab pneumonia pada anak?

Penyebab pneumonia pada anak kebanyakan berasal dari infeksi virus dan bakteri. Berikut beberapa jenisnya:

  • Bakteri penyebab pneumonia

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, bakteri penyebab pneumonia pada anak yang paling kerap menyerang adalah Streptococcus pneumoniae.

Selain ittu, pneumonia juga bisa disebabkan bakteri Haemophilus influenzae tipe b (HIB).

Kuman mirip bakteri yakni Mycoplasma pneumoniae terkadang juga bisa menyebabkan penyakit ini.

Melansir Mayo Clinic, pneumonia karena Mycoplasma pneumoniae biasanya cenderung lebih ringan ketimbang pneumonia akibat kuman lainnya.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Pneumonia yang Rentan Serang Anak-anak dan Lansia

  • Virus penyebab pneumonia

Penyebab pneumonia pada anak paling sering berasal dari infeksi virus seperti flu atau RSV (respiratory syncytial virus).

Selain itu, virus corona SARS-CoV-2 biang penyakit Covid-19 juga dapat menjadi penyebab pneumonia.

Pneumonia pada anak karena virus umumnya relatif ringan. Namun, Covid-19 dapat menyebabkan gejala pneumonia yang parah pada anak.

Baca juga: 5 Cara Menurunkan Demam pada Anak Tanpa Obat

Cara mencegah pneumonia pada anak

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan para orangtua untuk mencegah penyakit pneumonia pada anak, antara lain:

  • Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah
  • Berikan anak asupan bergizi tinggi yang sehat dan seimbang
  • Jaga kebersihan anak dan lingkungan tempat anak beraktivitas
  • Jauhkan anak dari paparan polusi; terutama asap rokok, asap kendaraan bermotor, asap memasak, dan lingkungan yang kotor
  • Lengkapi imunisasi anak, termasuk pemberian vaksin pneumokokus untuk mencegah pneumonia pada anak

Perlu diingat, risiko pneumonia pada anak tinggi ketika lingkungan sekitarnya belum disiplin menerapkan etika batuk yang benar, kerap terpapar polusi udara, akses layanan kesehatan minim, cakupan imunisasi penyakit ini secara komunal belum optimal, atau gizi anak buruk.

Baca juga: 5 Obat Batuk Anak Alami yang Aman dan Praktis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau