KOMPAS.com - Vaginismus adalah salah satu masalah kesehatan reproduksi wanita yang acapkali bikin frustasi tapi sebenarnya bisa diobati.
Kondisi ini bisa menyebabkan wanita tiba-tiba tubuhnya tersentak ketika ada sesuatu yang akan dimasukkan ke dalam vaginanya.
Untuk mengenal lebih dekat mengenai gangguan ini, kenali apa itu vaginismus, penyebab, sampai cara mengobatinya.
Baca juga: Bisul di Vagina, Kenali Penyebab dan Cara Mengobatinya
Dilansir dari NHS, vaginismus adalah reaksi spontan tubuh wanita ketika takut atau khawatir dengan segala jenis penetrasi ke dalam vagina.
Setiap kali akan penetrasi ke dalam vagina, otot-otot vagina pengidap vaginismus akan menegang dengan sendirinya.
Terkadang, ada wanita yang mengalami vaginismus meskipun pernah orgasme ketika berhubungan seks dengan penetrasi tanpa rasa sakit.
Perlu diketahui, vaginismus biasanya tidak memengaruhi gairah seksual wanita atau menghambat wanita menikmati rangsangan seksual selain penetrasi.
Namun, gangguan ini dapat menyebabkan wanita merasakan sakit saat berhubungan seks, susah memasukkan tampon, pemasangan menstrual cup, atau pemeriksaan ginekologi.
Melansir Healthy Women, sekitar satu sampai enam persen wanita mengalami vaginismus.
Namun, persentase tersebut bisa lebih besar mengingat banyak wanita enggan mendiskusikan masalah kesehatan ini dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan.
Baca juga: Kondom Tertinggal di dalam Vagina, Bagaimana Mengatasinya?
Para pakar kesehatan hingga kini belum tahu persis apa penyebab vaginismus.
Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko wanita mengalami vaginismus, antara lain:
Dokter biasanya dapat mendeteksi wanita mengalami vaginismus setelah mendiskusikan gejala, riwayat seksual, dan melakukan pemeriksaan panggul wanita.
Baca juga: Gejala Radang Vagina dan Cara Mengobatinya
Meskipun vaginismus adalah kondisi yang bisa mengganggu aktivitas seksual, namun masalah kesehatan ini bisa diobati.
Ada beberapa cara mengobati vaginismus, antara lain: