Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/02/2022, 16:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Madu baik untuk kesehatan kita sehari-hari, sekaligus obat batuk yang ampuh untuk redakan batuk.

Mengutip Lybrate, sifat anti-bakteri dalam madu bekerja lebih efektif dari pada obat batuk sirup yang dijual bebas.

Madu membantu menenangkan selaput lendir yang bengkak dan meredakan gejala batuk yang meliputi kesulitan menelan.

Baca juga: 10 Obat Batuk Kering dan Berdahak Alami ala Rumahan

Madu memberikan sifat anti-bakteri alami yang aman diberikan kepada anak-anak, selain rasanya enak.

Mengutip Verywell Health, madu juga tidak menimbulkan risiko interaksi obat, seperti yang mungkin menjadi perhatian dari beberapa obat bebas yang digunakan untuk meredakan batuk.

Namun, madu tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah 12 bulan karena risiko botulisme.

Botulisme adalah sejenis keracunan langka yang disebabkan oleh racun yang menyerang saraf.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Batuk Berdahak secara Alami

Cara menggunakan madu untuk obat batuk

Caranya mudah untuk menggunakan madu sebagai obat batuk, yaitu mencampurkan madu ke dalam air hangat saja.

Bisa juga menambahkan madu ke dalam campuran air lemon, jahe, atau cuka sari apel.

Mengutip Verywell Health, American Heart Association merekomendasikan untuk membatasi gula tambahan hingga sekitar 30 gram sehari, jadi perlu untuk menjaga asupan madu harian kurang dari 6 sendok teh.

Madu terbaik untuk batuk

Untuk jenis madu yang digunakan sebenarnya bisa apa saja, tetapi jenis madu yang berwarna lebih gelap adalah yang terbaik.

Madu yang lebih gelap lebih efektif dari pada madu yang lebih terang dan memberikan kelegaan lebih cepat.

Waktu terbaik minum madu untuk batuk

Waktu terbaik untuk mengonsumsi madu adalah sebelum tidur karena membantu mendapatkan tidur yang nyenyak.

Saat itu tidak ada gangguan dan madu dapat menutupi bagian yang meradang dan membantu penyembuhan batuk lebih cepat.

Baca juga: 11 Obat Batuk Kering Alami yang Ampuh ala Rumahan

Penelitian pendukung

Mengutip Verywell Health, sebuah studi pada 2010 menguji efek madu bersama dengan obat batuk (dekstrometorfan) dan antihistamin (difenhidramin) pada batuk malam hari akibat infeksi saluran pernapasan atas pada 139 anak.

Hasilnya, ditemukan bahwa madu memiliki pereda gejala batuk sangat ampuh dari pada kedua obat lainnya.

Studi lain pada 2012 menguji 3 jenis madu (kayu putih, jeruk, dan labiatae) pada batuk yang disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas.

Para peneliti menemukan bahwa ketiga jenis madu lebih baik dari pada plasebo dalam mengurangi frekuensi dan keparahan batuk.

Anak-anak dan orang tua yang sedang batuk juga melaporkan bahwa tidur malam mereka lebih nyenyak setelah minum madu sebagai obat batuk, dari pada saat menggunakan plasebo.

Perlu diingat, madu hanyalah salah satu cara untuk meredakan batuk.

Seringkali, batuk akibat infeksi saluran pernapasan atas membaik dengan tetap terhidrasi dan banyak istirahat.

Jika batuk berlangsung lebih dari 3 minggu, disertai sesak napas, atau terjadi bersamaan dengan demam, temui penyedia layanan kesehatan.

Baca juga: 5 Obat Batuk Anak Alami yang Aman dan Praktis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau