Mengutip Cleveland Clinic, timus adalah organ kecil di dada bagian atas di bawah tulang dada, yang membantu mematangkan jenis sel darah putih tertentu.
Tugas khusus sel tersebut adalah untuk belajar mengenali dan mengingat patogen, sehingga perlawanan dapat dilakukan dengan cepat saat patogen ini ditemui lagi.
Mengutip Cleveland Clinic, sumsum tulang kita memproduksi sel darah merah, sel plasma, dan berbagai sel darah putih serta jenis sel imun lainnya.
Sumsum tulang kita membuat miliaran sel darah baru setiap hari dan melepaskannya ke dalam aliran darah.
Mengutip Cleveland Clinic, kulit kita adalah garis pertahanan pertama dalam mencegah dan menghancurkan bakteri sebelum mereka memasuki tubuh.
Kulit mengeluarkan minyak dengan sifat membunuh bakteri.
Selaput lendir melapisi saluran pernapasan, pencernaan, kemih, dan reproduksi.
Membran ini mengeluarkan lendir, yang melumasi dan melembabkan permukaan.
Kuman menempel pada lendir di saluran pernapasan dan kemudian dikeluarkan dari saluran udara oleh struktur seperti rambut, yang disebut silia.
Jadi, rambut kecil di hidung kita itu berfungsi untuk menangkap kuman.
Enzim yang ditemukan dalam keringat, air mata, air liur, selaput lendir, serta sekresi di vagina semuanya mempertahankan dan menghancurkan kuman.
Mengutip Cleveland Clinic, perut dan usus termasuk dalam sistem imun yang kita memiliki karena:
Asam lambung dalam perut membunuh banyak bakteri segera setelah mereka memasuki tubuh kita.
Kita juga memiliki bakteri menguntungkan (baik) di usus yang akan membunuh bakteri berbahaya.
Baca juga: 4 Kaitan Antara Tidur dan Sistem Imun yang Perlu Kita Pahami
Mengutip Medline Plus, sistem imun kita melindungi tubuh dari zat yang dianggap berbahaya atau asing. Zat ini disebut antigen.
Zat-zat berbahaya itu bisa kuman, seperti bakteri dan virus. Selain itu, mereka bisa juga dalam bentuk bahan kimia atau racun.
Sel-sel tubuh kita yang rusak karena kanker atau terbakar sinar matahari, dikenali oleh sistem imun kita sebagai zat berbahaya atau asing.
Ketika sistem imun kita mendeteksi antigen itu, ia akan menyerangnya. Ini disebut respon imun.
Bagian dari respons ini adalah membuat antibodi.
Antibodi adalah protein yang bekerja untuk menyerang, melemahkan, dan menghancurkan antigen.
Tubuh kita juga membuat sel lain untuk melawan antigen.
Setelah itu, sistem imun kita akan mengingat antigen yang telah membahayakan tubuh. Jika ia melihat antigen itu lagi, ia dapat mengenalinya.
Itu akan dengan cepat mengirimkan antibodi yang tepat, jadi dalam banyak kasus, kita tidak sakit.
Perlindungan terhadap penyakit tertentu itu disebut kekebalan.
Baca juga: Terlalu Takut Sakit Justru Lemahkan Sistem Imun, Kok Bisa?