Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Risiko Gegar Otak, dari Kecelakaan Olahraga hingga Non-olahraga

Kompas.com - 22/03/2022, 08:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

2. Tinju

Mengutip Verywell Health, tinju adalah salah satu biangnya cabang olahraga yang berpotensi tinggi mengakibatkan seseorang mengalami gegar otak.

Pada dasarnya, satu-satunya cara yang dijamin untuk memenangkan pertarungan tinju adalah dengan lawan mengalami gegar otak (knock out).

Penelitian tentang petinju amatir menunjukkan bahwa KO bukanlah satu-satunya faktor risiko gegar otak.

Pukulan berulang ke kepala juga dapat menyebabkan gegar otak, bahkan jika tidak begitu bisa mengakibatkan pemain tinju kehilangan kesadaran akut.

Jika seorang petinju tidak tersingkir dalam pertandingan, itu artinya ia perlu menghabiskan lebih banyak waktu untuk dipukul.

3. Gulat

Mengutip Verywell Health, gulat adalah olahraga individu (non-tim) dengan tingkat gegar otak tertinggi.

Baca juga: 8 Nutrisi Penting untuk Mendukung Perkembangan Otak Janin

Terakit non-olahraga

Mengutip Verywell Health, setiap orang dapat mengalami gegar otak non-olahraga karena sejumlah alasan, seperti:

  • Pemukulan di kepala
  • Kecelakaan lalu lintas
  • Jatuh dari sepeda
  • Terjun ke air
  • Perang.

Di luar arena olahraga, faktor risiko tertinggi seseorang mengalami gegar otak adalah perang dalam militer.

Sehingga umumnya, prajurit memiliki akses ke tenaga medis sebelum dan sesudah gegar otak, yang memungkinkan penilaian mendalam, serta penilaian dasar pra-gegar otak.

Penilaian tersebut membantu diagnosis gegar otak setelah cedera.

Selain itu, faktor risiko lain dari non-olahraga adalah terkait genetika.

Wanita mungkin memiliki ambang batas yang lebih rendah untuk cedera gegar otak dari pada pria dalam data olahraga dan militer.

Penelitian juga menunjukkan bahwa mungkin ada beberapa faktor genetik yang dapat mempengaruhi kerentanan terhadap gegar otak dan perbedaan dalam pemulihan penyakit tersebut.

Baca juga: Penyebab dan Faktor Risiko Lumpuh Otak pada Anak

Tanda-tanda

Mengutip Cleveland Clinic, tanda-tanda gegar otak bisa muncul secara fisik, mental, dan emosional.

Berikut tanda-tanda gegar otak yang paling umum:

  • Sakit kepala
  • Mual atau muntah
  • Linglung
  • Kehilangan kesadaran sementara
  • Mengalami masalah keseimbangan tubuh
  • Penglihatan ganda atau kabur
  • Telinga berdenging
  • Sensitif terhadap cahaya dan kebisingan
  • Mudah merasa lelah atau mengantuk
  • Perubahan pola tidur (tidur lebih banyak/lebih sedikit dari biasanya/tidak bisa tidur)
  • Kesulitan memahami dan/atau berkonsentrasi.
  • Depresi atau dilanda kesedihan
  • Menjadi mudah tersinggung, gugup, dan cemas
  • Perasaan "tidak benar" atau dalam "kabut"
  • Kesulitan memperhatikan sesuatu, pelupa, kehilangan memori (amnesia).

Mengutip Mayo Clinic, gejala amnesia biasanya termasuk melupakan peristiwa yang menyebabkan seseorang itu mengalami gegar otak.

Baca juga: Jenis Cacat Otak Bawaan pada Bayi yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau