Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/04/2022, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Karbohidrat kompleks, contohnya:

  • Biji-bijian utuh
  • Buah kaya serat
  • Sayuran kaya serat
  • Kacang polong

Sementara, sebanyak 60 persen kebutuhan energi tubuh ahrus dipenuhi dari makanan saat buka puasa.

Saat buka puasa kita perlu mengkonsumsi karbohidrat sederhana yang mengandung nutrisi, seperti kurma.

Karbohidrat sederhana ada baiknya untuk dikonsumsi karena tubuh butuh makanan ringan yang mudah diserap, sehingga tidak membebani dan mengejutkan sistem pencernaan setelah seharian puasa.

Makanan berat disarankan dokonsumsi setelah shalat maghrib, seperti makanan mengandung karbohidrat kompleks.

Baca juga: 7 Cara Menurunkan Berat Badan saat Puasa

3. Kekurangan protein

Saat sahur dan buka puasa penting untuk memenuhi asupan protein untuk dapat mencegah rasa lapar.

Mengutip WebMD, protein dalam tubuh penting untuk membantu proses ketosis yang berlangsung selama puasa.

Ketosis terjadi ketika tubuh kehabisan karbohidrat untuk dibakar menjadi energi.

Mengutip Healthline, protein berperan memasok hati dengan asam amino yang dapat digunakan untuk glukoneogenesis atau membuat glukosa.

Hati menyediakan glukosa untuk beberapa sel dan organ dalam tubuh kita yang tidak dapat menggunakan keton sebagai bahan bakar, seperti:

  • Sel darah merah
  • Bagian dari ginjal
  • Bagian dari otak.

Selain itu, asupan protein harus cukup tinggi karena untuk mempertahankan massa otot ketika asupan karbohidrat rendah, terutama selama penurunan berat badan.

Sehingga, sebenarnya tetap penting untuk memenuhi gizi seimbang selama puasa Ramadhan.

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Minum Kopi saat Bulan Puasa?

4. Makan terlalu banyak gula

Mengutip Pop Sugar, makan makanan manis dan karbohidrat olahan, seperti pasta, roti, pemanis, dan makanan penutup berlebihan dapat meningkatkan kadar insulin.

Jason Fung penulis The Complete Guide to Fasting mengatakan ketika kadar insulin tinggi, itu mengisyaratkan tubuh kita untuk menyimpan lemak, yang dapat menyebabkan berat badan naik.

Makan makanan terlalu banyak gula juga bisa mendorong kita makan lebih banyak secara umum, jelas Susan Peirce Thompson, profesor psikologi dalam ilmu otak dan kognitif.

Saat banyak makan gula dan meningkatkan kadar insulin, itu bisa memblokir leptin, yaitu hormon yang memberi sinyal ke tubuh bahwa kita sudah kenyang.

Jika otak kita tidak mendapatkan pesan bahwa kita sudah cukup makan, itu akan memberi sinyal ke tubuh kita untuk terus makan.

Makan makanan manis juga membuat kita menginginkannya lebih. Itu karena gula membebani reseptor dopamin, menyebabkan hasrat yang kuat dan tak terpuaskan.

Untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat saat puasa, disarankan para ahli untuk makan makanan sumber karbohidrat kompleks, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Susah BAB Saat Puasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau