Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Penyakit Jantung Koroner Disembuhkan?

Kompas.com - 14/04/2022, 03:33 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit jantung koroner adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia.

Salah satu pemicu terjadinya penyakit jantung koroner adalah penyumbatan di arteri jantung, yang disebut dengan aterosklerosis.

Kabar buruhnya, belum ada obat untuk penyakit ini. Kita juga tidak bisa membalikan keadaan ketika didiagnosis penyakit ini.

Namun, kita bisa mengurangi komplikasi lebih lanjut dengan melakukan perubahan gaya hidup.

Baca juga: 11 Gejala Pendarahan Otak yang Pantang Disepelekan

Pengobatan jantung koroner

Menurut data Cleveland Clinic, ada banyak obat-obatan yang membantu mengurangi kolesterol jahat.

Seperti yang kita ketahui, kolesterol jahat adalah penyebab umum penyumbatan di arteri jantung. Namun, masih belum ditemukan obat untuk penyakit jantung koroner.

Cara terbaik untuk mengatasi jantung koroner adalah dengan mencegahnya. Sebab, otot jantung tidak dapat tumbuh kembali setelah rusak.

Menurut ahli jantung Steven Nissen, menyeimbangkan tekanan darah dan kolesterol adalah cara terbaik untuk mencegah serangan jantung, yang merupakan komplikasi dari jantung koroner.

"Namun, saat serangan jantung terjadi dan otot jantung mati, kita tidak dapat meregenerasi sel-sel itu," tambahnya.

"Bentuk lain dari penyakit jantung, penyakit katup, juga dapat memiliki konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki," tambah Nissen.

Saat katup jantung menjadi kaku dan terkalsifikasi, tidak ada cara untuk mengembalikan fleksibilitas katup.

"Satu-satunya cara adalah dengan memperbaiki katup atau menggantinya," ucapnya.

Cara mencegah penyakit jantung

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah penyakit jantung. Berikut cara tersebut:

1. Kontrol tekanan darah Anda

Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Penting untuk memeriksakan tekanan darah secara teratur, setidaknya setahun sekali.

Umumnya, tekanan darah ideal biasanya dianggap antara 90/60mmHg dan 120/80mmHg. Tekanan darah dianggap tinggi ketika hasil pemeriksaan berkisar 140/90mmHg atau lebih tinggi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com