Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Mengobati Infeksi Saluran Kemih Tanpa Antibiotik

Kompas.com - 13/04/2022, 22:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Dokter biasanya meresepkan penderita infeksi saluran kemih (ISK) dengan antibiotik, tetapi ada cara lain untuk mengobati penyakit ini.

Mengutip Healthline, infeksi saluran kemih (ISK) terjadi ketika bakteri memasuki saluran kemih dan berkembang biak.

Bakteri yang umum menjadi penyebab ISK adalah Escherichia coli.

ISK kemudian mempengaruhi satu atau lebih area di dalam saluran kemih, meliputi:

  • Uretra
  • Kandung kemih
  • Ureter
  • Ginjal

Baca juga: Awas, Sering Tahan Kecing Bisa Bikin Infeksi Saluran Kemih

Selanjutnya, ISK mengakibatkan:

  • Buang air kecil yang menyakitkan dan sering
  • Sakit perut bagian bawah
  • Kencing berdarah.

Infeksi saluran kemih umumnya tidak mengakibatkan masalah kesehatan serius, tetapi bisa mempengaruhi fungsi ginjal dan aliran darah yang mangancam jiwa.

Sehingga, penting untuk segera mengobatinya dan menggunakan antibiotik adalah pengobatan standar yang biasa digunakan para dokter untuk mengatasi gejalanya.

Namun kemudian, para peneliti memperhatikan bahwa bakteri yang kebal antibiotik mengurangi efektivitas beberapa antibiotik dalam mengobati ISK.

Sehingga dalam beberapa kasus ISK, terapi antibiotik tidak bisa menyembuhkan. Terutama pada penggunaan antibiotik yang berlebihan atau tidak tepat yang sering menjadi penyebab terjadinya resistensi antibiotik.

Ketika obat antibiotik tidak menghentikan bakteri penyebab infeksi, bakteri terus berkembang biak.

Berikut cara lain yang bisa dicoba untuk mengobati infeksi saluran kemih tanpa antibiotik:

Baca juga: Mengapa Wanita Lebih Rentan Alami Infeksi Saluran Kemih daripada Pria?

1. Menjaga tubuh tetap terhidrasi

Mengutip Medical News Today, minum cukup air dapat membantu mencegah dan mengobati infeksi saluran kemih.

Air minum membantu organ saluran kemih membuang limbah dari tubuh secara efisien sambil mempertahankan nutrisi penting dan elektrolit.

Tubuh yang terhidrasi juga mengencerkan urin dan mempercepat perjalanannya melalui sistem kemih.

Sehingga, lebih sulit bagi bakteri untuk mencapai dan menginfeksi sel-sel yang melapisi organ kemih.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau