Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Penyakit Jantung Meningkat pada Orang dengan Gangguan Mental

Kompas.com - 24/04/2022, 22:11 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Efek gangguan mental selain mengganggu emosional, ternyata juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Mengutip CDC, sejumlah besar penelitian menunjukkan bahwa kesehatan mental menjadi faktor risiko penyakit jantung, sebelum diagnosis dilakukan dan selama perawatan.

Efek gangguan mental terhadap risiko penyakit jantung dapat muncul baik secara langsung (melalui jalur biologis) dan secara tidak langsung (melalui perilaku kesehatan yang berisiko).

Baca juga: 13 Gejala Penyakit Jantung yang Kerap Tidak Disadari Pengidapnya

Orang yang mengalami depresi, kecemasan, stres, dan bahkan PTSD dalam jangka panjang dapat mengalami efek fisiologis tertentu, seperti:

Peningkatan reaktivitas jantung (misalnya, peningkatan denyut jantung dan tekanan darah)
Penurunan aliran darah ke jantung
Peningkatan kadar kortisol.

Seiring waktu, efek fisiologis dari gangguan mental tersebut dapat menyebabkan:

Namun, bukti menunjukkan bahwa gangguan kesehatan mental (seperti depresi, kecemasan, dan PTSD) juga dapat berkembang setelah terjadi gagal jantung, stroke, dan serangan jantung.

Sementara, gangguan mental itu dapat terjadi setelah kejadian penyakit jantung akut yang disebabkan oleh beberapa faktor:

  • Rasa sakit
  • Ketakutan akan kematian atau kecacatan
  • Masalah keuangan.

Baca juga: Hubungan Hipertensi, Penyakit jantung, dan Stroke

Beberapa literatur mencatat orang yang mengkonsumsi obat-obatan untuk gangguan mental dapat meningkatkan risiko kardiometabolik.

Risiko kardiometabolik meliputi:

  • Obesitas
  • Resistensi insulin
  • Diabetes
  • Serangan jantung
  • Fibrilasi atrium
  • Stroke
  • Kematian.

Gangguan mental, seperti kecemasan dan depresi dapat meningkatkan kemungkinan menerapkan kebiasaan yang meningkatkan risiko penyakit jantung, seperti:

  • Merokok
  • Gaya hidup tidak aktif
  • Menolak resep obat dokter.

Hal tersebut karena orang yang mengalami gangguan mental mungkin memiliki lebih sedikit strategi koping yang sehat untuk situasi stres.

Sehingga, sulit bagi mereka membuat pilihan gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

Baca juga: 4 Jenis Penyakit Jantung yang Bisa Terjadi Pada Anak

Siapa yang paling berisiko?

Mengutip CDC, ada pun orang yang dapat memiliki risiko penyakit jantung lebih tinggi karena gangguan mental adalah:

Veteran militer

Studi menemukan bahwa veteran militer berada pada risiko yang lebih tinggi mengalami penyakit jantung, terutama karena PTSD sebagai akibat dari pertempuran.

Perempuan

Studi yang secara eksklusif berfokus pada wanita menemukan bahwa PTSD dan depresi mungkin memiliki efek merusak pada kesehatan fisik, terutama dengan peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas terkait penyakit jantung koroner (PJK).

Pasangan dengan seseorang yang memiliki PTSD

Studi perbandingan menemukan bahwa pasangan yang salah satu atau keduanya memiliki PTSD, memiliki risiko penyakit jantung lebih tinggi karena peningkatan reaktivitas kardiovaskular.

Kemarahan dan respons stres fisiologis karena perselisihan pasangan mungkin berkontribusi pada PJK dan risiko penyakit jantung.

Ras dan etnis minoritas

Terakhir, studi yang berfokus pada kelompok ras atau etnis minoritas menemukan bahwa depresi, stres, dan kecemasan dapat menempatkan subpopulasi tertentu pada peningkatkan risiko:

  • Hipertensi
  • Reaktivitas kardiovaskular
  • Penyakit jantung
  • Hasil kesehatan jantung yang buruk.

Kecemasan dari ras dan etnis minoritas dapat terkait:

  • Perbedaan dalam determinan sosial kesehatan
  • Pengalaman masa kanak-kanak yang merugikan
  • Rasisme/diskriminasi.

Baca juga: Kenali Gejala dan Cara Mencegah Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak

Jenis gangguan mental

Mengutip CDC, gangguan mental dapat bersifat jangka pendek atau jangka panjang, yang umumnya dikenal mampu merusak:

  • Suasana hati
  • Perilaku
  • Pemikiran
  • Kemampuan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain.

Namun ternyata menurut penelitian, gangguan mental juga dapat merusak kesehatan fisiologis, yaitu jantung.

Sejauh yang dipelajari, beberapa gangguan mental yang paling umum dapat mempengaruhi penyakit jantung, meliputi:

  • Gangguan mood: suasana hati yang memengaruhi kesejahteraan psikologis dan mental, seperti orang dengan depresi berat atau gangguan bipolar.
  • Gangguan kecemasan: orang menanggapi objek atau situasi tertentu dengan ketakutan atau teror. Gangguan kecemasan, meliputi kecemasan umum, kecemasan sosial, gangguan panik, dan fobia.
  • Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD): orang dapat mengalami PTSD setelah menjalani pengalaman hidup yang traumatis, seperti perang, bencana alam, atau kejadian serius lainnya.
  • Stres kronis: orang yang berada dalam keadaan stres emosional yang tidak nyaman, konstan, dan bertahan selama periode waktu yang lama.

Baca juga: Kapan Diabetes Bisa Memicu Penyakit Jantung?

Penyakit jantung

Mengutip Mayo Clinic, penyakit jantung menggambarkan berbagai kondisi yang mempengaruhi jantung. Penyakit jantung meliputi:

  • Penyakit pembuluh darah, seperti penyakit arteri koroner
  • Masalah irama jantung (aritmia)
  • Cacat jantung sejak lahir atau cacat jantung bawaan
  • Penyakit katup jantung
  • Penyakit otot jantung
  • Infeksi jantung

Gejala penyakit jantung tergantung pada jenis penyakit jantung yang dimiliki.

Gejala penyakit jantung di pembuluh darah

  • Nyeri dada, sesak dada, tekanan dada dan ketidaknyamanan dada (angina)
  • Sesak napas
  • Nyeri, mati rasa, lemas, atau dingin pada kaki atau lengan jika pembuluh darah di bagian tubuh tersebut menyempit
  • Nyeri di leher, rahang, tenggorokan, perut bagian atas atau punggung.

Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh detak jantung yang tidak normal

  • Dada berdebar
  • Takikardia
  • Detak jantung lambat (bradikardia)
  • Nyeri dada atau ketidaknyamanan
  • Sesak napas
  • Pusing
  • Pingsan (sinkop) atau hampir pingsan

Baca juga: Bisakah Penyakit Jantung Koroner Disembuhkan?

Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh kelainan jantung

Pada anak-anak, meliputi:

  • Warna kulit abu-abu pucat atau biru (sianosis)
  • Pembengkakan di kaki, perut, atau area di sekitar mata
  • Pada bayi, sesak napas saat menyusu, menyebabkan kenaikan berat badan yang buruk

Cacat jantung bawaan, meliputi:

  • Mudah sesak napas saat berolahraga atau beraktivitas
  • Mudah lelah saat berolahraga atau beraktivitas
  • Pembengkakan di tangan, pergelangan kaki atau kaki.

Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh otot jantung yang sakit (kardiomiopati)

  • Sesak napas dengan aktivitas atau saat istirahat
  • Pembengkakan kaki, pergelangan kaki dan kaki
  • Kelelahan
  • Detak jantung tidak teratur yang terasa cepat, berdebar atau berdebar-debar
  • Pusing, sakit kepala ringan, dan pingsan.

Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh infeksi jantung

  • Demam
  • Sesak napas
  • Kelemahan atau kelelahan
  • Pembengkakan di kaki atau perut
  • Perubahan irama jantung Anda
  • Batuk kering atau persisten
  • Ruam kulit atau bintik-bintik yang tidak biasa.

Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh masalah katup jantung (valvular heart disease)

  • Kelelahan
  • Sesak napas
  • Detak jantung tidak teratur
  • Kaki atau pergelangan kaki bengkak
  • Nyeri dada
  • Pingsan (sinkop).

Baca juga: Punya Riwayat Keluarga Penyakit Jantung, Apa yang Harus Dilakukan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau