KOMPAS.com - Penyakit jantung asianotik adalah cacat jantung bawaan yang terjadi sejak lahir.
Warna kulit kebiruan tidak umum terjadi pada bayi dengan kelainan jantung asianotik, meskipun hal ini dapat terjadi.
Jika terjadi warna kebiruan, biasanya saat beraktivitas bayi membutuhkan lebih banyak oksigen, seperti saat menangis dan menyusu.
Baca juga: Kenali 7 Gejala Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi dan Anak
Para peneliti tidak sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan cacat jantung bawaan.
Beberapa bukti telah menunjukkanpenyakit jantung asianotik terkait dengan:
Jenis penyakit jantung asianotik antara lain:
Bayi yang lahir dengan penyakit jantung asianotik kemungkinan mengidap murmur jantung, tetapi pasien lain bisa jadi tidak memiliki tanda dan gejala pada awalnya.
Bahkan jika mereka tidak menyebabkan masalah pada awalnya, cacat ini dapat menyebabkan masalah dari waktu ke waktu.
Baca juga: 18 Jenis Kelainan Jantung Bawaan
Pengidap cacat ini sering mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi), karena jantung harus memompa lebih keras untuk melakukan tugasnya.
Mereka juga dapat mengembangkan hipertensi pulmonal, tekanan darah tinggi di paru-paru.
Dan pasien akhirnya bisa mengalami gagal jantung ketika jantung tidak bisa lagi memompa darah ke seluruh tubuh. Kondisi tersebut dapat menyebabkan:
Penyakit jantung asianotik dapat didiagnosis dengan salah satu tes berikut:
Penyakit jantung sianotik terkadang sembuh sendiri selama masa kanak-kanak.
Namun, pada kasus lain, cacat jantung tetap ada hingga dewasa tetapi tidak memerlukan perawatan.
Baca juga: Penyakit Jantung Bawaan
Tetapi jika cacat akhirnya menyebabkan gejala, pasien akan memerlukan perawatan, seperti:
Penyakit jantung asianotik dideteksi pada masa bayi.
Apabila menjalani perawatan hingga anak atau bahkan dewasa, terus temui dokter untuk perawatan lanjutan.
Penyakit jantung asianotik yang bertahan hingga pengidapnya dewasa dapat berisiko menyebabkan komplikasi serius, seperti:
Wanita yang sedang hamil harus mendapatkan perawatan prenatal yang baik, seperti:
Baca juga: Penyakit Jantung Sianotik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.