Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/05/2022, 20:09 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Bagi yang lain, penyakit hepatitis B bisa menjadi infeksi kronis jangka panjang yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, bahkan mengancam jiwa, seperti sirosis atau kanker hati.

Risiko infeksi kronis berhubungan dengan usia seseorang saat terinfeksi:

  • Pada bayi, sekitar 90 persen hepatitis B bisa terus berkembang menjadi infeksi kronis.
  • Pada orang dewasa, hanya 2-6 persen hepatitis B bisa berkembang menjadi terinfeksi kronis.

Cara terbaik untuk mencegah hepatitis B adalah dengan mendapatkan vaksinasi.

Baca juga: Sudah Memakan 3 Korban, Begini Cara Mencegah Hepatitis Akut

3. Hepatitis C

Mengutip Healthline, hepatitis C berasal dari virus hepatitis C (HCV).

HCV adalah salah satu infeksi virus yang menular melalui darah dan biasanya muncul sebagai kondisi jangka panjang.

Jalur kontak HCV terjadi melalui cairan tubuh, seperti darah, cairan vagina, atau air mani.

Mengutip CDC, hepatitis C kronis dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang serius, bahkan mengancam jiwa seperti sirosis dan kanker hati.

Orang dengan hepatitis C kronis sering kali tidak menunjukkan gejala dan tidak merasa sakit.

Ketika gejala muncul, sering kali merupakan tanda penyakit hati berlanjut.
Tidak ada vaksin untuk hepatitis C.

Cara terbaik untuk mencegah hepatitis C adalah dengan menghindari perilaku yang dapat menyebarkan penyakit, khususnya suntik narkoba.

Melakukan tes hepatitis C penting, karena perawatan dapat menyembuhkan kebanyakan orang dengan hepatitis C dalam 8-12 minggu.

Baca juga: Kenali 5 Jenis Hepatitis dan Penyebabnya

4. Hepatitis D

Mengutip Healthline, penyakit hepatitis D adalah bentuk hepatitis langka yang hanya terjadi bersamaan dengan infeksi hepatitis B.

Penyebab dari penyakit ini adalah virus hepatitis D (HDV), yang menyebabkan peradangan hati seperti jenis lainnya.

Seseorang tidak dapat tertular HDV tanpa terinfeksi hepatitis B.

Secara global, HDV mempengaruhi hampir 5 persen orang dengan hepatitis B kronis.

Mengutip CDC, orang dapat terinfeksi virus hepatitis B dan hepatitis D secara bersamaan, yang disebut sebagai “koinfeksi”.

Bisa juga hepatitis D menyerang setelah sebelumnya seseoraang terinfeksi virus hepatitis B, di mana kondisi ini disebut sebagai “superinfeksi”.

Tidak ada vaksin untuk mencegah hepatitis D.

Hepatitis D menyebar ketika darah atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi virus masuk ke tubuh orang yang tidak terinfeksi.

Hepatitis D bisa menjadi infeksi akut jangka pendek atau menjadi infeksi kronis jangka panjang.

Hepatitis D dapat menyebabkan gejala parah dan penyakit serius yang mengakibatkan kerusakan hati seumur hidup dan bahkan kematian.

Baca juga: Hepatitis Autoimun

5. Hepatitis E

Mengutip Healthline, hepatitis E adalah penyakit yang ditularkan melalui makanan atau air yang terpapar virus hepatitis E (HEV).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com