KOMPAS.com - Mungkin tanpa kita sadari ada sejumlah kebiasaan yang memicu penyakit ginjal, salah satu organ vital yang berfungsi sangat penting.
Mengutip Healthline, ginjal adalah sepasang organ yang seukuran kepalan tangan terletak di bagian bawah tulang rusuk kita.
Ginjal yang sehat menjalankan fungsinya untuk:
Sehingga, sangat penting menjaga kesehatan ginjal, termasuk mengendalikan kebiasaan buruk kita yang dapat memicu organ ini terkena penyakit.
Baca juga: Apa Saja Penyebab Penyakit Ginjal?
Berikut daftar kebiasaan yang memicu penyakit ginjal:
Mengutip The Kidney Doctor, obat penghilang rasa nyeri yang dijual bebas memiliki risiko serius untuk kerusakan jangka panjang pada ginjal.
Golongan obat yang menjadi biang keladinya adalah Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs (NSAID), seperti:
Orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu sering mengkonsumsi obat ini dalam jumlah besar dari waktu ke waktu, seperti penderita:
Tidak jarang wanita mengonsumsi obat penghilang rasa sakit tersebut dalam jumlah besar selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun karena kram menstruasi yang parah.
Baik obat pereda nyeri yang dijual bebas maupun yang diresepkan dapat merusak dan mengurangi aliran darah ke ginjal.
Penyakit ginjal yang disebabkan oleh obat pereda nyeri disebut "nefropati analgesik".
Penggunaan jangka panjang obat nyeri tertentu, terutama pada dosis tinggi, memiliki efek berbahaya pada ginjal.
Sebanyak 1-3 persen kasus baru gagal ginjal kronis setiap tahun diperhitungkan disebabkan oleh penggunaan obat pereda nyeri yang berlebihan.
Mengutip National Kidney Foundation, kebiasaan merokok tidak hanya buruk untuk paru-paru atau jantung, tetapi juga untuk ginjal.
Orang yang merokok lebih cenderung memiliki protein dalam urin, tanda kerusakan ginjal.
Mengutip The Kidney Doctor, merokok merupakan faktor risiko yang kuat untuk banyak penyakit ginjal, termasuk kanker.
Kebiasaan merokok juga memperburuk penyakit yang mempengaruhi ginjal, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
Merokok dapat menyebabkan penderita penyakit ginjal tersebut perlu cuci darah lebih cepat.
Baca juga: 7 Ciri-ciri Penyakit Ginjal Stadium Awal
Mengutip The Kidney Doctor, makan terlalu banyak garam menyebabkan retensi air dan bersamaan dengan itu meningkatkan volume darah yang mengalir melalui arteri Anda.
Seiring waktu, makan terlalu banyak garam dapat meningkatkan tekanan darah.
Kemudian, tekanan darah tinggi akan merusak ginjal dari waktu ke waktu dan menjadi penyebab utama gagal ginjal.
Kementerian Kesehatan menganjurkan konsumsi garam 1 sendok teh/orang/hari (5 gram/orang/hari) atau setarae 2000 mg natrium.
Disarankan untuk cara mudah tidak melampaui batas konsumsi garam yang baik adalah dengan menghindari makan makanan olahan yang dikemas.
Jika terpaksa, hindari menambahkan garam ekstra saat memasaknya.
Cara lain untuk menurunkan asupan garam diet Anda adalah dengan mengikuti Diet DASH.
DASH adalah singkatan dari Dietary Approaches to Stop Hypertension dan ini adalah cara yang bagus untuk mulai belajar bagaimana mengontrol tekanan darah.
Mengutip The Kidney Doctor, makan dan minum banyak gula sebenarnya adalah salah satu kebiasaan paling umum yang dapat merusak ginjal.
Obesitas dan diabetes berdampak langsung pada seberapa baik fungsi ginjal Anda.
Ketika terlalu banyak gula, ginjal Anda tidak lagi menyaring protein dari sistem secara efektif.
Itu sebabnya tanda pertama diabetes yang mempengaruhi ginjal Anda adalah protein dalam urin.
Kementerian Kesehatan menganjurkan konsumsi gula 10 persen dari total energi (200 kkal) atau setara dengan gula 4 sendok makan/orang/hari (50 gram/orang/hari)
Dengan mengurangi gula olahan, Anda akan makan lebih sedikit kalori dan bahkan natrium.
Baca juga: 13 Tanda-tanda Penyakit Ginjal
Mengutip National Kidney Foundation, minum air putih penting untuk membersihkan natrium dan racun dari tubuh.
Minum banyak air putih juga merupakan salah satu cara terbaik untuk menghindari batu ginjal yang menyakitkan.
Kementerian Kesehatan menganjurkan minum air sekitar 8 gelas berukuran 230 ml per hari atau total 2 liter.
Sehingga, kebiasaan kurang minum air putih dapat menjadi faktor risiko seseorang mengalami penyakit ginjal.
Mengutip National Kidney Foundation, tidur memiliki manfaat sangat penting untuk kesehatan Anda secara keseluruhan, termasuk injal.
Fungsi ginjal diatur oleh siklus tidur-bangun yang membantu mengkoordinasikan beban kerja ginjal selama 24 jam.
Sehingga, kebiasaan kurang tidur malam dapat memicu seseorang memiliki penyakit ginjal.
Baca juga: 3 Penyebab Penyakit Ginjal pada Wanita dan Cara Mencegahnya
Mengutip National Kidney Foundation, kebiasaan makanan terlalu banyak daging juga mampu memicu penyakit ginjal.
Protein hewani menghasilkan asam dengan jumlah tinggi dalam darah yang dapat berbahaya bagi ginjal dan menyebabkan asidosis.
Asudosis adalah suatu kondisi di mana ginjal tidak dapat menghilangkan asam dengan cukup cepat.
Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan semua bagian tubuh, tetapi asupan makanan Anda harus seimbang dengan buah-buahan dan sayuran.
Mengutip National Kidney Foundation, makan makanan olahan berlebihan sangat berisiko memicu penyakit ginjal.
Sebab, makanan olahan biasanya mengandung natrium dan fosfor yang sangat tinggi.
Padahal, orang yang memiliki penyakit ginjal cenderung perlu membatasi asupan fosfor dalam makanan mereka.
Beberapa penelitian pada orang-orang tanpa penyakit ginjal menunjukkan bahwa asupan fosfor yang tinggi dari makanan olahan berpotensi berbahaya bagi ginjal dan tulang para orang-orang tersebut.
Untuk mencegah penyakit ginjal, disarankan mengadopsi diet DASH sebagai kebiasaan makan sehat Anda.
Baca juga: 7 Gejala Penyakit Ginjal Stadium Awal pada Wanita dan Penyebabnya
Mengutip National Kidney Foundation, kebiasaan minum berat secara teratur (lebih dari 4 gelas sehari) menggandakan risiko penyakit ginjal kronis.
Peminum alkohol berat yang juga merokok memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit ginjal.
Perokok yang peminum berat memiliki sekitar 5 kali kemungkinan mengembangkan penyakit ginjal kronis dibandingkan orang yang tidak merokok atau minum alkohol secara berlebihan.
Mengutip National Kidney Foundation, kebiasaan duduk untuk waktu yang lama kini telah dikaitkan dengan perkembangan penyakit ginjal.
Sebab, aktivitas fisik yang lebih besar dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah dan metabolisme glukosa, yang keduanya merupakan faktor penting dalam kesehatan ginjal.
Baca juga: Penyakit Ginjal Polikistik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.