Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Kanker Ovarium dan Kanker Serviks

Kompas.com - 21/05/2022, 08:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

  • Penumpukan cairan di sekitar paru-paru (efusi pleura)
  • Penumpukan cairan di perut (asites)
  • Obstruksi atau penyumbatan saluran pencernaan (obstruksi usus).

Jika Anda berurusan dengan efusi pleura, Anda mungkin mengalami:

  • Sesak napas
  • Batuk
  • Nyeri dada.

Gejala pasca menopause

Penting juga untuk dicatat bahwa kanker ovarium lebih sering terjadi pada wanita di atas 60 tahun.

Jika Anda telah berhenti mengalami menstruasi untuk beberapa waktu dan kemudian secara tiba-tiba mengalami pendarahan, itu bisa menjadi tanda kanker ovarium.

Baca juga: Bagaimana Kanker Ovarium Dapat Memengaruhi Kehidupan Seks?

Kanker serviks

Mengutip Healthline, banyak wanita penderita kanker serviks tidak menyadari gejala sejak dini karena biasanya penyakit ini tidak menimbulkan tanda-tanda hingga stadium lanjut.

Ketika gejala muncul, itu mudah disalahartikan sebagai kondisi umum, seperti periode menstruasi dan infeksi saluran kemih (ISK).

Gejala khas kanker serviks adalah:

  • Pendarahan yang tidak biasa, seperti di antara periode, setelah berhubungan seks, atau setelah menopause.
  • Keputihan yang berbau atau terlihat berbeda dari biasanya.
  • Nyeri di panggul.
  • Buang air kecil lebih sering.
  • Nyeri saat buang air kecil.

Jika Anda melihat gejala-gejala tersebut, disarankan segera temui dokter Anda untuk pemeriksaan.

Baca juga: Bisakah Kista Ovarium Berkembang Menjadi Kanker Ovarium?

Penyebab

Kanker ovarium

Mengutip Healthline, penyebab pasti dari kanker ovarium tidak diketahui.

Namun, faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risiko Anda:

  • Riwayat keluarga kanker ovarium
  • Mutasi genetik gen yang terkait dengan kanker ovarium, seperti BRCA1 atau BRCA2
  • Riwayat pribadi kanker payudara, rahim , atau usus besar
  • Kegemukan
  • Penggunaan obat kesuburan atau terapi hormon tertentu
  • Tidak ada riwayat kehamilan
  • Endometriosis

Usia yang lebih tua adalah faktor risiko lain. Sebagian besar kasus kanker ovarium berkembang setelah menopause.

Dimungkinkan untuk menderita kanker ovarium tanpa memiliki salah satu dari faktor risiko di atas.

Demikian juga, memiliki salah satu dari faktor risiko ini tidak selalu berarti Anda akan terkena kanker ovarium.

Baca juga: 3 Test untuk Mencegah Kanker Serviks

Kanker serviks

Mengutip Healthline, sebagian besar kasus kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) yang ditularkan secara seksual.

HPV adalah virus yang sama yang menyebabkan kutil kelamin.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau