Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/05/2022, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Daftar Isi
Buka

KOMPAS.com - Perubahan pola makan dan gaya hidup diikuti perawatan medis dapat membantu tingkat kelangsungan hidup penderitan kanker ovarium.

Mengutip Everyday Health, perawatan untuk kanker ovarium, termasuk pembedahan dan kemoterapi, dapat mempengaruhi kebutuhan tubuh terhadap nutrisi tertentu.

“Perawatan ini juga dapat mempengaruhi kebiasaan makan wanita dan bagaimana tubuh mencerna dan menyerap makanan,” kata Amanda Nickles Fader, dokter ginekologi di Johns Hopkins Health System.

Baca juga: Cara Mengurangi Risiko Kanker Ovarium

Fader menyebutkan ada 4 hal tujuan dalam mengontrol pola makan selama pengobatan kanker ovarium, yaitu:

  • Memastikan kebutuhan nutirisi terpenuhi, termasuk kalori
  • Makan makanan bergizi seimbang
  • Berat badan terjaga
  • Menghindari hilangnya otot.

Ahli gizi Dedyanto Henky Saputra dalam konferensi World Cancer Day 2022 mengatakan penderita kanker yang mengalami malnutrisi biasanya ototnya hilang.

Sehingga, kecenderungan otot penderita kanker semakin lama semakin mengecil. Jika ototnya mengecil, pasien akan lemas.

Baca juga: 6 Faktor Risiko Kanker Ovarium

Rekomendasi makanan

Dianjurkan

Mengutip Medical News Today, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pola makan tertentu dapat membantu mengurangi risiko kanker ovarium dan meningkatkan kesehatan pada orang dengan kondisi tersebut.

Namun, hubungan antara makanan manusia dan risiko kanker itu kompleks dan diperlukan penelitian lebih lanjut antara makanan dan dampak pada kanker ovarium.

Sejauh ini, riset menemukan beberapa makanan berikut dapat membantu beberapa orang menurunkan risiko serangan kanker ovarium:

  • Sayuran kuning: wortel, ubi jalar, labu kuning, labu siam.
  • Sayuran alium: bawang bombay, bawang merah, tomat, bayam, selada.
  • Sayuran silang hijau, seperti: brokoli, kembang kol, arugula, bok choy, kubis Brussel, kubis, sawi hijau, daikon, lobak, kale, selada air, rutabaga.
  • Buah segar: blueberry, blackberry, mangga, melon.
  • Biji-bijian utuh: beras merah, quinoa, gandum, milet.
  • Produk kedelai: tahu, susu kedelai, tempe, edamame.
  • Polong-polongan: kacang merah, kacang pinto, kacang hitam, kacang putih, buncis, kacang lima, lentil, kacang polong.
  • Ikan berminyak (kaya omega-3): salmon, tuna albacore, herring, mackerel, trout.
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian: selai kacang, biji labu, biji bunga matahari, kenari, biji rami.
  • Produk susu alternatif (rendah lemak, tinggi protein): yogurt Yunani.

Mengutip WebMD, Therese Dolecek, profesor peneliti epidemiologi dan peneliti di Institute for Health Research and Policy, University of Illinois dalam penelitiannya menemukan bahwa sayuran kuning dan sayuran silangan.

Dolecek melakukan mengamati kelangsungan hidup 5 tahun penderita kanker ovarium diukur dengan porsi makanan sayuran kuning, sebagai berikut:

  • 75 persen pada mereka yang makan kurang dari 1 porsi seminggu sayuran kuning.
  • 82 persen pada mereka yang makan 3 atau lebih porsi sayuran kuning seminggu.

Baca juga: Perbedaan Kanker Ovarium dan Kanker Serviks

Dihindari

Mengutip Everyday Health, makanan yang perlu dihindari setiap penderita kanker ovarium bisa berbeda-beda tergantung kesehatannya secara keseluruhan.

Jadi, penting untuk berkonsultasi kepada dokter bersangkutan yang menangani pasien penderita kanker ovarium.

Namun, ada beberapa yang biasanya dihindari, seperti makanan laut dan daging mentah atau setengah matan.

Fader mengatakan bahwa kemoterapi dapat memengaruhi sistem kekebalan dan kemampuan wanita untuk melawan infeksi.

"Sehingga makanan laut atau daging mentah atau setengah matang, yang dapat menampung bakteri, tidak boleh dikonsumsi karena infeksi bawaan makanan dapat lebih sulit dilawan oleh sistem kekebalan yang terganggu,” terangnya.

Ia melanjutkan bahwa mengembangkan infeksi selama operasi atau kemoterapi dapat mengakibatkan keterlambatan dalam pengobatan kanker.

Baca juga: Gejala Kanker Ovarium pada Stadium Awal dan Lanjut

Mengutip WebMD, penderita kanker ovarium juga perlu menghindari makanan jenis:

  • Daging merah
  • Daging olahan
  • Daging yang diawetkan.

Dolecek mengatakan mereka yang paling banyak makan makanan jenis itu memiliki waktu bertahan hidup lebih singkat.

"Kami menemukan hampir 3 kali lipat risiko kematian bagi wanita yang makan 4 atau lebih porsi daging merah seminggu, dibandingkan dengan mereka yang makan kurang dari 1 porsi per minggu selama 11 tahun masa studi," kata Dolecek tentang penelitiannya.

Penting dicatat, banyak faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup dari penderita kanker ovarium, selain pola makannya, seperti stadium kanker saat diagnosis dan usianya.

Baca juga: Kanker Ovarium

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Health
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Health
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Health
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau