Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Kebiasaan Tidak Sehat Mengancam Kesehatan Usus

Kompas.com - 08/06/2022, 08:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Studi terbaru mematahkan studi sebelumnya.

Baca juga: Jangan Sampai Kecolongan, Gejala Kanker Usus Bisa Dilihat dari Feses

5. Merokok

Mengutip Hopkins Medicine, kebiasaan merokok dapat terkait dengan penyakit usus, seperti:

  • Penyakit Crohn
  • Penyakit usus besar
  • Kanker sistem pencernaan.

Mengutip Frontiersin, asap rokok merupakan campuran kimia yang kompleks, termasuk:

  • Nikotin
  • Aldehida
  • Hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH)
  • Nitrosamin
  • Logam berat dan lain-lain.

Semua zat itu dapat dihirup ke dalam paru-paru sebagai partikel aerosol atau bebas dalam bentuk gas.

Sebagian juga bisa masuk ke dalam saluran pencernaan, yang akan menginduksi dysbiosis mikrobiota gastrointestinal.

Efek dari kebiasaan tidak sehat ini pada gangguan usus terkait dengan:

  • Perubahan irigasi usus dan mikrobioma
  • Peningkatan permeabilitas mukosa
  • Gangguan respon imun mukosa.

Namun, mekanisme yang mendasari menghubungkan merokok dengan dysbiosis mikrobiota usus sebagian besar tidak diketahui.

Baca juga: Tips untuk Menjaga Kesehatan Usus

6. Penggunaan antibiotik

Mengutip Gut Performance, kebiasaan mengkonsumsi obat antibiotik dapat membunuh atau mencegah perkembangan bakteri, yang buruk maupun yang baik di usus.

Bahkan dosis jangka pendek telah terbukti mengganggu komposisi dan keragaman flora usus.

Keragaman flora usus penting karena variasi bermanfaat bagi kesehatan usus Anda.

7. Kurang tidur

Mengutip Prevention, kurang tidur membuat tubuh Anda kehilangan waktu perbaikan yang dibutuhkan.

Kurang tidur menyebabkan stres dan tingkat kortisol yang lebih tinggi, yang telah dikaitkan dengan usus bocor.

Tidur kurang dari 7 atau 8 jam setiap malam juga membuat kita kehilangan siklus tidur parasimpatis/relaksasi.

Siklus tidur itu dibutuhkan untuk sepenuhnya memperbaiki jaringan usus berenergi tinggi.

8. Terlalu stres

Mengutip Prevention, stres kronis menyebabkan tubuh Anda memproduksi lebih sedikit IgA sekretori.

IgA sekretori adalah salah satu garis pertahanan kekebalan pertama tubuh.

Itu juga memudahkan produksi DHEA, hormon adrenal antipenuaan dan antistres.

Selain itu, tubuh merespons stres dengan memperlambat pencernaan, yang mengurangi aliran darah ke organ pencernaan dan menghasilkan metabolit beracun.

Baca juga: 7 Gejala Kanker Usus dan Penyebabnya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau