Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antidepresan Tidak Pengaruhi Kualitas Hidup Penyintas

Kompas.com - 16/06/2022, 13:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Antidepresan adalah obat yang digunakan untuk mengobati gangguan depresi mayor, beberapa gangguan kecemasan, beberapa kondisi nyeri kronis, dan untuk membantu mengelola beberapa kecanduan.

Manfaat obat antidepresan ialah mengelola gejala depresi, seperti mengurangi pikiran, perasaan, serta perilaku untuk bunuh diri, meningkatkan kualitas tidur, dan energi.

Banyak asumsi bahwa obat antidepresan dapat memengaruhi kualitas hidup penyintas.

Baca juga: 4 Tips Mengatasi Episode Depresi Pada Pasien Bipolar

Kenyataannya, berdasarkan penelitian, obat antidepresan tidak memberi pengaruh apapun pada peningkatan kualitas hidup penyintas.

Melansir Verywell Health, penelitian di King Saud University, menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan terkait kualitas hidup orang yang mengonsumsi anti depresan dengan yang tidak.

"Banyak orang berharap obat-obatan anti depresan berdampak pada kesehatan, kesejahteraan, dan kepuasan hidup mereka. Jadi, memang sulit untuk memahami bahwa efek seperti itu tidak ada," ujar konselor profesional, EricPatterson, LPC, dikutip dari Verywell Health.

“Hanya karena gejala depresi Anda berkurang tidak berarti hidup Anda lebih baik, lebih bahagia, atau lebih memuaskan,” katanya.

Seimbangkan kondisi mental orang depresi

Hal senada juga disampaikan psikoterapis Leighya Richard, LMHC yang mengatakan bahwa antidepresan pada dasarnya hanya untuk menyeimbangkan kondisi pasien depresi, dengan kata lain mencegah kondisi kronis.

"Antidepresan digunakan untuk menjaga atau menyeimbangkan kondisi kesehatan mental, bukan menyembuhkan," ujar Leighya Richard kepada Verywell Health.

"Antidepresan mencegah pasien mengalami kondisi kronis, namun pola pikir, gaya hidup, serta perilaku mereka rata-rata tidak berubah," tambahnya.

Baca juga: Kenali Gejala Burnout dan Bedanya dengan Depresi

Oleh karena itu, seseorang yang menderita depresi seharusnya tak hanya bergantung pada antidepresan dan obat-obatan lain.

Pasien membutuhkan bimbingan profesional, seperti psikolog atau psikiater untuk membantu pasien mengubah pola pikir dan berhenti mengulangi hal yang bisa merugikan diri sendiri.

Memulai kebiasaan sederhana, seperti olahraga, menyantap makanan sehat, dan menghabiskan waktu bersama orang tercinta juga dapat mendukung dan meningkatkan efek antidepresan.

Antidepresan yang umum digunakan

Dikutip dari Healthline, ada beberapa jenis antidepresan yang umum digunakan, antara lain:

  • inhibitor reuptake serotonin selktif (SSRI)
  • serotonin dan norepinefrin reuptakin inhibitor (SNRI)
  • antidepresan tetrasiklik.

Efek samping antidepresan

Alih-alih meningkatkan kualitas hidup, penggunaan jangka panjang antidepresan justru dapat mengakibatkan efek samping, antara lain:

  • Gangguan saluran cerna (dipengaruhi jumlah dosis) seperti mual, muntah, dispepsia, sakit perut, diare, konstipasi.
  • Hiponatremia, yang ditandai dengan sakit kepala, nyeri otot, nafsu makan berkurang, lemah dan lesu.
  • Anoreksia dengan penurunan berat badan, namun ada juga dalam beberapa kasus mengalami peningkatan nafsu makan sehingga terjadi kenaikan berat badan
  • Sindrom serotonin, yang ditandai dengan berkeringat, diare, kejang, detak jantung tidak teratur, dan pingsan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau