Menurut AHA, makan lemak jenuh dalam jumlah tinggi dan lemak trans dalam jumlah berapa pun dapat meningkatkan kadar kolesterol seseorang dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Oleh karena itu, disarankan agar Anda membatasi makan daging merah dan mendorong orang untuk memilih daging tanpa lemak.
Meskipun demikian, daging merah bukanlah sumber utama lemak trans. Makanan yang dikemas, diproses, dan digoreng cenderung mengandung paling banyak lemak trans.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Konsumsi Daging Merah Berbahaya untuk Kesehatan?
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa selain kandung lemak jenuh, daging merah masih memiliki potensi risiko penyakit jantung lainnya.
Sebuah studi menemukan bahwa orang yang makan daging merah secara teratur memiliki tingkat metabolit yang lebih tinggi yang disebut trimetilamina N-oksida (TMAO).
Bakteri di usus menghasilkan TMAO selama pencernaan. Zat ini adalah racun yang peneliti kaitkan dengan peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung.
Studi ini menunjukkan bahwa orang yang makan daging merah memiliki tiga kali lipat tingkat TMAO dibandingkan dengan mereka yang makan daging putih atau protein nabati.
Namun, kadar TMAO mereka kembali normal sekitar 4 minggu setelah berhenti makan daging merah.
Baca juga: Makan Daging Mentah Amankah?
Mengutip Medical News Today, beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa makan daging merah secara teratur dapat meningkatkan risiko kanker atau kematian.
Sebuah makalah pada 2015 menyatakan bahwa daging merah "mungkin karsinogenik bagi manusia" dan bahwa daging olahan "karsinogenik bagi manusia". Hal ini sesuai dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) klasifikasi.
Secara khusus, makalah tersebut menyatakan bahwa orang yang lebih banyak makan daging merah lebih mungkin mengembangkan kanker kolorektal.
Penelitian itu juga menemukan risiko lebih tinggi terkena kanker pankreas dan prostat pada mereka yang makan daging merah.
Para penulis mengatakan bahwa metode pengolahan daging merah juga dapat meningkatkan risiko kanker.
Ketika seseorang memasak daging merah pada suhu tinggi, seperti menggorengnya atau memanggangnya di atas api terbuka, bahan kimia tertentu akan terbentuk di dalam daging.
Baca juga: Waspadai, Ini Bahaya Makan Daging Ayam yang Belum Matang
Bahan kimia yang terbentuk disebut amina heterosiklik dan hidrokarbon aromatik polisiklik. Itu dapat menyebabkan perubahan DNA yang menyebabkan kanker.