Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/07/2022, 18:00 WIB

KOMPAS.com - Mual dan muntah setelah makan bukan penyakit, tetapi merupakan gejala dari banyak kondisi kesehatan.

Mengutip WebMD, mual adalah rasa tidak nyaman pada perut yang sering muncul sebelum muntah.

Muntah merupakan proses pengosongan isi lambung secara paksa atau tidak sengaja melalui mulut.

Biasanya, mual dan muntah setelah makan itu kondisi kesehatan yang tidak berbahaya. Namun, bisa menjadi tanda penyakit yang lebih serius.

Baca juga: Mual dan Muntah pada Kehamilan

Beberapa penyebab mual dan muntah setelah makan secara umum, meliputi:

  • Mabuk perjalanan atau mabuk laut
  • Tahap awal kehamilan: mual terjadi pada sekitar 50-90 persen dari semua kehamilan, muntah pada 25-55 persen
  • Muntah akibat obat
  • Rasa sakit yang hebat
  • Stres emosional, seperti ketakutan
  • Bulimia atau penyakit psikologis lainnya
  • Penyakit kandung empedu
  • Keracunan makanan
  • Infeksi, seperti flu perut
  • Makan berlebihan
  • Reaksi terhadap bau atau aroma tertentu
  • Serangan jantung
  • Gegar otak atau cedera otak
  • Tumor otak
  • Ulkus pada lambung atau bagian usus
  • Beberapa bentuk kanker
  • Gastroparesis atau pengosongan perut yang lambat: suatu kondisi yang dapat dilihat pada penderita diabetes
  • Menelan racun atau alkohol dalam jumlah berlebihan
  • Sumbatan usus
  • Radang usus buntu

Penyebab muntah berbeda-beda menurut usia. Pada anak-anak, mual dan muntah biasanya terjadi karena:

  • Infeksi virus
  • Keracunan makanan
  • Alergi susu
  • Mabuk perjalanan
  • Makan berlebihan
  • Batuk
  • Usus tersumbat
  • Penyakit di mana anak mengalami demam tinggi.

Baca juga: Selain Mual dan Muntah, Ini 4 Tanda Awal Kehamilan

1. Infeksi virus atau bakteri

Mengutip Cleveland Clinic, saat Anda mengalami infeksi virus atau bakteri, seluruh tubuh bisa terpengaruh yang memungkinkan Anda mengalami mual dan muntah setelah makan.

Mual dan muntah setelah makan umumnya berlangsung 24-48 jam, yang mungkin saja diikuti dengan gejala lain, seperti:

  • Demam
  • Nyeri otot
  • Nyeri sendi

Ahli gastroenterologi Christine Lee mengatakan mual dan muntah setelah makan karena infeksi virus atau bakteri ini datang dengan cepat dan biasanya hilang dengan sendirinya.

2. Keracunan makanan

Mengutip Cleveland Clinic, tubuh Anda memiliki reaksi fisik untuk makan makanan yang busuk atau mengandung racun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com