KOMPAS.com - Pernakah Anda mengalami gangguan siklus haid atau menstruasi yang kadang maju atau mundur?
Kondisi siklus haid yang tidak teratur memang membuat sebagian besar wanita merasa khawatir.
Untuk wanita yang sudah menikah, terlambat haid atau menstruasi yang tak kunjung datang justru bisa jadi menjadi kabar gembira. Pasalnya, telat haid bisa menandakan adanya kehidupan baru di janin seorang wanita.
Namun, untuk wanita yang tidak aktif berhubungan seksual, haid terlalu cepat atau terlambat justru berisiko menandai masalah kesehatan seperti:
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Darah Haid Sedikit sesuai Penyebabnya
Demi mencegah risiko dari penyakit di atas, para wanita disarankan untuk mengetahui apa saja yang menyebabkan siklus haid terganggu.
Olahraga berlebihan yang dimaksud misalnya angkat beban berat, maraton, atau gym terlalu sering.
Olahraga terlalu keras dan berlebihan dapat membuat tubuh Anda alami stres. Kondisi ini menyebabkan hormon reproduksi tidak keluar secara maksimal.
Baca juga: Muncul Kasus Atlet Makan Daging Ayam Tiren, Ini Kata Dokter…
Dilansir dari Health, wanita yang menjalani olahraga secara berlebihan punya potensi mengalami haid yang tidak teratur.
Terlambat beberapa hari dari jadwal menstruasi mungkin sesuatu yang wajar. Namun, Anda harus menemui dokter apabila tidak mengalami menstruasi selama lebih dari tiga bulan. Terlebih, apabila Anda tidak aktif berhubungan seksual.
Ini merupakan kondisi amenore yang juga dapat membahayakan kepadatan tulang dalam jangka panjang.
Baca juga: Haid Tidak Teratur, Apakah Tanda-tanda Menopause?
Memiliki kelebihan berat badan tidak hanya membuat Anda kesulitan memilih pakaian yang pas. Berat badan berlebih ternyata berpengaruh pada sistem reproduksi.
Kelebihan lemak menyebabkan peningkatan kadar estrogen. Hormon estrogen yang berlebih bisa menghambat indung telur dalam melepas sel telur. Sementara itu, lapisan endometrium terus menebal.
Alhasil, wanita yang kelebihan berat badan biasanya mengalami gangguan siklus menstruasi, seperti terlambat haid atau pendarahan hingga beberapa bulan.
Baca juga: Kronologi Jonathan Frizzy Tersangka Kasus Vape Obat Keras
Tubuh Anda memiliki reaksi sebaliknya ketika kekurangan berat badan. Pasalnya, Anda bisa kekurangan hormon estrogen.
Padahal, hormon estrogen juga dibutuhkan untuk membangun lapisan rahim dan mengalami menstruasi.
Seorang wanita yang bekerja sebagai petani atau kerap berada di sawah bisa saja mengalami gangguan haid karena paparan pestisida.
Wanita yang terpapar pestisida, kemungkinan mengalami siklus panjang, telat haid, dan bercak.
Baca juga: 5 Kondisi Medis Penyebab Kram Menstruasi Terasa Menyakitkan
Stres atau gangguan kecemasan bisa menyebabkan haid terlambat atau tidak teratur. Kondisi ini jarang disadari karena tidak menunjukkan gejala. Namun, stres dapat mengacaukan hormon-hormon tubuh.
Seiring bertambahnya usia, seorang wanita akan mengalami perubahan hormon yang berefek pada sistem reproduksi.
Wanita yang berusia di atas 40 tahun, akan mengalami gangguan haid. Hal ini bisa disebut sebagai tanda-tanda jelang menopause atau disebut perimenopause.
Baca juga: Jadi Tersangka Kasus Vape Obat Keras, Jonathan Frizzy Ditangkap Polisi
Pada masa perimenopause ini, wanita bisa mengalami beberapa kondisi gangguan haid seperti:
Obat apa pun yang melibatkan hormon, seperti obat tiroid, steroid, atau antipsikotik (yang melemaskan dopamin) dapat memengaruhi siklus menstruasi Anda.
Jangan panik apabila siklus Anda terlabat selama beberapa hari. Namun, segera temui dokter apabila menstruasi datang seminggu lebih awal atau terlambat lebih dari tujuh hari.
Baca juga: Mengapa Stres Bisa Menganggu Siklus Menstruasi?
Sebagaimana kita ketahui, kekurangan waktu tidur dapat menyebabkan tubuh tidak fit, lemas, dan kurang gairah. Tak hanya itu, dampak negatif kurang tidur juga bisa mengganggu siklus haid Anda.
Menurut ulansan jurnal Sleep Medicine, rang yang bekerja dengan sistem shifting, seperti perawat dan pramugari lebih cenderung mengalami gangguan siklus haid.
"Pergeseran waktu tidur mempengaruhi reproduksi Anda. Hal ini bisa berefek pada ovulasi dan menstruasi," kata Fiona Baker, PhD, direktur SRI International's Human Sleep Research Laboratory, seperti dikutip dari Health.
Ditambah lagi, pola tidur yang tidak teratur membuat kadar melatonin Anda menurun. Jika Anda memang harus bekerja shift malam, Baker menyarankan untuk menggunakan tirai dan penyumbat telinga agar dapat memaksimalkan istirahat di siang hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.