Menurut penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Surabaya, ditemukan bahwa dari 1.104 orang, ada 118 orang yang menderita gangguan bipolar. Sayangnya lagi, hanya 5.9 persen yang mengunjungi fasilitas kesehatan karena kurangnya kesadaran mengenai kesehatan mental.
Baca juga: Benarkah Makin Tua Kian Rentan Alami Gangguan Mental?
Penderita yang mengalami gangguan kecemasan umum adalah penderita yang merasakan kecemasan berlebih akan suatu keadaan atau hal.
Menurut Karin Kepp, PsyD, yang dilansir oleh Healthline, mengatakan bahwa penderita gangguan kecemasan umum biasanya akan mengkhawatirkan suatu hal dalam frekuensi yang lebih sering. Padahal, kecemasan tersebut merupakan kecemasan yang tidak perlu.
Penderita gangguan kecemasan umum juga tidak bisa mengatakan hal apa yang dicemaskan dan banyak kasus buruk yang terjadi ketika penderita tidak bisa meredakan kecemasan yang dirasakannya.
Baca juga: 4 Cara Tenangkan Serangan Anxiety
Meskipun gejala khas depresi, seperti kesedihan atau keputusasaan, mudah dikenali, ada gejala yang mungkin kurang terlihat.
Merasa depresi dan sedih merupakan hal yang wajar terjadi dan biasa dialami oleh manusia. Biasanya perasaan tersebut tidak berlangsung lama dan tidak akan mengganggu kegiatan sehari-hari.
Namun, penderita dengan gangguan depresi mayor akan merasakan depresi dan kesedihan dalam waktu yang lama dan terus-menerus.
Melansir Healthline, kondisi ini akan sangat mempengaruhi suasana hati dan perilaku. Tidak hanya itu saja, kondisi ini juga bisa mempengaruhi nafsu makan dan waktu tidur.
Meskipun begitu, banyak dari penderita gangguan depresi mayor yang tidak mencari bantuan medis dan hanya belajar untuk hidup dengan kondisi tersebut atau belajar untuk mengatasinya sendiri.
Baca juga: 5 Tanda Fisik Orang Alami Depresi, Kelelahan hingga Masalah Pencernaan
Obsessive-compulsive Disorder atau yang biasa dikenal dengan OCD adalah salah satu gangguan mental yang membuat penderita melakukan sesuatu secara berlebihan.
Menurut data dari rumah sakit Grhasia yang berlokasi di Yogyakarta, jumlah pengidap OCD adalah sebesar 2 hingga 4 persen dari populasi rumah sakit. Namun, untuk di Indonesia sendiri, belum ada angka pasti yang menunjukkan jumlah penderita OCD.
Para penderita OCD dikatakan sadar akan keinginannya untuk melakukan sesuatu secara berlebihan, namun tidak bisa menghentikannya dengan mudah.
Penderita gangguan kesehatan ini akan melakukan hal tersebut berulang kali agar pikirannya lebih tenang dan aman.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.