Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/07/2022, 22:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Infeksi jamur vagina adalah infeksi jamur umum pada alat kelamin yang menyebabkan peradangan, iritasi, gatal, dan keputihan.

Seseorang bisa mendapatkan infeksi jamur dari pertumbuhan berlebih dari spesies ragi yang disebut Candida pada area tubuh

Gejala infeksi jamur sangat beragam, berikut di antaranya:

  • gatal dan iritasi vagina
  • perasaan terbakar saat buang air kecil atau berhubungan seks
  • kemerahan
  • pembengkakan
  • rasa sakit
  • ruam
  • keputihan yang kental.

Baca juga: 7 Sumber Vitamin C Alami untuk Kesehatan Kulit

Penyebab

Jamur Candida yang menyebabkan infeksi merupakan jamur yang bisa hidup di mana saja.

Jamur ini juga bisa ditemukan secara alami pada tubuh kita. Namun, sistem kekebalan tubuh akan mencegah jamurini tumbuh di luar kendali.

Ketika terlalu banyak jamur berkembang biak di vagina, hal itu menyebabkan infeksi.

Apa pun yang mengubah keseimbangan bakteri dan ragi di vagina Anda berpotensi menyebabkan infeksi jamur.

Misalnya, antibiotik yang diminum untuk mengobati infeksi bakteri berbahaya juga dapat membunuh bakteri Lactobacillus, bakteri baik di vagina Anda yang mengendalikan jamur.

Kondisi yang memengaruhi sistem kekebalan Anda, seperti infeksi menular seksual, juga dapat menyebabkan infeksi jamur.

Jika Anda menderita diabetes dan tidak mengelola gula darah Anda dengan baik, Anda mungkin juga berisiko lebih tinggi mengalami infeksi jamur.

Hal ini terjadi karena kadar gula yang tinggi mendorong pertumbuhan jamur.

Cara Mencegah Infeksi Jamur Vagina

Agar And aterhindar dari infeksi jamur vagina, Anda bisa menerapkan langkah berikut:

1. Pakai celana dalam berbahan katun

Pakaian ketat, terutama pakaian yang terbuat dari bahan manufaktur, seperti nilon dan poliester, dapat menahan kelembapan.

Jamur suka tumbuh di tempat yang gelap dan lembab.

Para ahli merekomendasikan mengenakan pakaian dalam berbahan katun atau setidaknya pakaian dalam dengan lapisan katun di bagian pangkal paha.

Sebab, bahan katun memungkinkan lebih banyak udara mengalir melalui area genital.

Baca juga: Ciri-ciri Sperma Sehat yang Memengaruhi Kesuburan Pria

2. Gunakan produk tanpa pewangi

Beberapa produk, seperti tampon atau pembalut beraroma, sabun tertentu, dan deterjen, dapat mengiritasi vagina Anda, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan bakteri alami.

Gunakan produk yang tidak beraroma dan pembersih yang lembut. Hindari penggunaan bedak dan semprotan wangi di area genital.

3. Terapkan kebersihan yang baik

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan untuk membersihkan vagina dengan larutan khusus.

Hal ini bisa membunuh bakteri baik di dalam vagina yang mencegah terjadinya infeksi.

Sebagai gantinya, Anda harus membersihkan hanya area luar vulva dan vagina Anda dengan sabun dan air yang lembut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau