David Markham, profesor kedokteran di Emory University dan ahli gagal jantung mengatakan bahwa dalam beberapa kasus orang dengan gagal jantung memiliki satu atau dua jenis sleep apnea itu sekaligus.
Baca juga: 10 Tanda-tanda Jantung Sehat yang Harus Diketahui
Mengutip Everyday Health, ortopnea adalah perasaan sesak napas saat berbaring terlentang.
Banyak orang dengan gagal jantung mengalami ortopnea dan juga dispnea nokturnal paroksismal.
Dispnea nokturnal paroksismal adalah sesak napas yang membangunkan mereka setelah satu atau dua jam tidur.
Dr. Markham mengatakan gangguan tidur ini memengaruhi tekanan ventrikel dan kelebihan volume darah yang dipompa jantung. Sehingga, orang yang memiliki gangguan tidur ini secara terus-menerus dapat semakin meningkatkan risiko penyakit jantung.
Kedua kondisi gangguan tidur ini membaik saat duduk atau berdiri.
Baca juga: 6 Penyebab Serangan Jantung pada Wanita yang Khas
Mengutip CDC, insomnia mengacu pada kesulitan tidur, tidak cukup tidur, atau keduanya.
Sebanyak 1 dari 2 orang dewasa biasanya mengalami insomnia jangka pendek di beberapa saat.
Sementara, 1 dari 10 mungkin mengalami insomnia jangka panjang.
Insomnia terkait dengan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Seiring waktu, kurang tidur juga dapat menyebabkan kebiasaan tidak sehat yang dapat semakin meningkatkan risiko penyakit jantung Anda, dengan memicu:
Baca juga: 16 Penyebab Penyakit Jantung, Penyakit sampai Gaya Hidup Tak Sehat
Mengutip CDC, orang dewasa yang tidur kurang dari 7 jam setiap malam lebih mungkin memiliki masalah kesehatan, seperti:
Beberapa masalah kesehatan ini meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Selama tidur normal, tekanan darah Anda turun. Memiliki masalah tidur berarti tekanan darah Anda tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Tekanan darah tinggi adalah salah satu risiko utama penyakit jantung dan stroke.