Sleep apnea jenis yang kurang umum. Dr. Khayat mengatakan jenis gangguan tidur ini cenderung mampu memperburuk kondisi orang dengan gagal jantung yang sudah parah, terutama pada pria.
Baik OSA dan CSA mengganggu pernapasan malam hari dan berkontribusi pada kelelahan di siang hari.
“Kedua kondisi tersebut dapat mengakibatkan penurunan kadar oksigen darah secara berkala, yang meningkatkan kadar adrenalin dalam tubuh dan mengakibatkan Anda terbangun,” kata Dr. Khayat.
Semua kondisi khas dari semua jenis sleep apnea dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
"Semua aktivitas ini (sleep apnea) merugikan pengendalian gagal jantung," ujar Dr. Khayat.
David Markham, profesor kedokteran di Emory University dan ahli gagal jantung mengatakan bahwa dalam beberapa kasus orang dengan gagal jantung memiliki satu atau dua jenis sleep apnea itu sekaligus.
Gejala serangan jantung saat tidur, seperti nyeri dada dan muncul keringat dingin penting dikenali untuk dapat dikonsultasikan segera dengan dokter.
Baca juga: 10 Tanda-tanda Jantung Sehat yang Harus Diketahui
Mengutip Everyday Health, ortopnea adalah perasaan sesak napas saat berbaring terlentang.
Banyak orang dengan gagal jantung mengalami ortopnea dan juga dispnea nokturnal paroksismal.
Dispnea nokturnal paroksismal adalah sesak napas yang membangunkan mereka setelah satu atau dua jam tidur.
Dr. Markham mengatakan gangguan tidur ini memengaruhi tekanan ventrikel dan kelebihan volume darah yang dipompa jantung. Sehingga, orang yang memiliki gangguan tidur ini secara terus-menerus dapat semakin meningkatkan risiko penyakit jantung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.