Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macam-macam Penyakit Autoimun Kulit yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 01/09/2022, 16:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Perubahan kulit lainnya termasuk:

  • Benjolan merah atau ungu pada sendi luar tangan, lutut, atau siku.
  • Kulit merah atau berubah warna di bahu, leher, dan punggung atas.

Tidak ada obat untuk lupus atau dermatomiositis, tetapi obat yang berbeda yang menurunkan respon imun dapat membantu mengelola gejala.

Baca juga: Apa Itu Penyakit Autoimun?

5. Penyakit Behcet

Mengutip Verywell Health, penyakit Behcet adalah kelainan langka yang menyebabkan peradangan pembuluh darah di seluruh tubuh.

Penyakit ini ditandai dengan:

  • Sariawan
  • Masalah mata (seperti penglihatan kabur, nyeri, atau sensitivitas cahaya)
  • Ruam kulit (bintik-bintik seperti jerawat, atau benjolan keras yang menyakitkan)
  • Lesi genital

Tingkat keparahan penyakit autoimun kulit ini bervariasi dari orang ke orang.

Gejala penyakit ini dapat datang dan pergi yang dikenal sebagai periode remisi (saat gejala penyakit berhenti atau melambat) dan periode flare-up (saat aktivitas gejala penyakit tinggi).

Mengutip GoodRx Health, penyakit Behcet dapat terjadi pada semua usia, tetapi biasanya menyerang orang berusia 20-30-an tahun.

Tidak ada obat untuk penyakit Behçet, tetapi gejalanya biasanya dapat dikendalikan dengan perawatan.

Baca juga: 10 Tanda-tanda Sistem Imun Lemah yang Perlu Diperhatikan

6. Pemfigoid bulosa

Mengutip GoodRx Health, pemfigoid bulosa adalah sekelompok penyakit autoimun langka yang membentuk lepuh di kulit.

Penyakit ini paling umum menyerang orang yang berusia di atas 70 tahun.

Gejala pemfigoid bulosa meliputi munculnya rasa gatal, bintik lepuh keras di bagian kulit mana pun, termasuk mulut atau alat kelamin.

Dalam beberapa kasus, penderita hanya akan memiliki beberapa bintik. Sementara dalam kasus lainnya, bintik-bintik dapat menutupi sebagian besar tubuh mereka.

Penyakit neurologis, seperti demensia dan penyakit Parkinson, lebih sering terjadi pada orang dengan pemfigoid bulosa.

Ada berbagai obat yang dapat membantu mengobati pemfigoid (lebih lanjut tentang perawatan di bawah).
Bagi banyak orang, ruam akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa tahun.

Baca juga: 4 Cara Mengobati Penyakit Autoimun yang Perlu Diketahui

7. Epidermolisis Bulosa

Mengutip Verywell Health, ada banyak bentuk epidermolisis bulosa, tetapi hanya satu yang bersifat autoimun, yaitu epidermolisis bulosa acquisita (EBA).

Semua bentuk kondisi penyakit ini akan menyebabkan lepuh berisi cairan berkembang sebagai respons terhadap cedera yang biasanya tidak menimbulkan reaksi.

EBA menyebabkan lecet di tangan dan kaki serta di selaput lendir.

Mendiagnosis epidermolisis bulosa acquisita bisa menjadi tantangan, tetapi penyakit ini memiliki karakteristik yaitu memengaruhi orang dewasa di usia 30-an dan 40-an.

Penyebab yang mendasari EBA tidak diketahui. Namun, peneliti berpikir komponen genetik mungkin terlibat karena kondisi tersebut dapat mempengaruhi beberapa anggota keluarga.

Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Autoimun yang Harus Diwaspadai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau