Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/09/2022, 22:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Merasakan nyeri pada vagina setelah berhubungan seks membuat para wanita bertanya-tanya.

Hal ini sangatlah wajar karena vagina seharusnya tidak terasa nyeri setelah melakukan hubungan seksual.

Tidak sedikit yang mengira bahwa rasa nyeri pada vagina setelah seks berkaitan dengan penyakit berbahaya, padahal tidak selalu demikian.

Baca juga: 5 Infeksi Vagina yang Kerap Menyerang dan Gejalanya

 

Berikut adalah beberapa penyebab nyeri vagina setelah berhubungan seks yang perlu diperhatikan.

1. Kurang rangsangan sebelum seks

Rangsangan yang dilakukan sebelum melakukan hubungan seksual sangat penting untuk menarik keluarnya pelumas alami dari tubuh.

Nyeri pada vagina bisa disebabkan karena kurangnya pelumas alami tersebut.

Healthline menjelaskan bahwa rangsangan yang terlalu sedikit atau terlalu terburu-buru akan menyebabkan gesekan ketika penetrasi.

Gesekan inilah yang akan membuat vagina mengalami luka kecil yang akan menyebabkan rasa sakit dan rasa tidak nyaman.

Tidak hanya itu saja, akan terjadi infeksi pada kasus-kasus tertentu.

Menurut Self, setiap orang memiliki jumlah pelumas alami yang berbeda-beda sehingga menggunakan pelumas tambahan disarankan untuk menghindari gesekan tersebut.

Bahkan, penggunaan pelumas tambahan setelah berhubungan seks juga disarankan untuk menenangkan kulit.

Jenis pelumas tambahan yang digunakan juga perlu diperhatikan dan pastikan tidak ada kandungan alkohol di dalamnya.

Baca juga: Efektifkah Kondom untuk Menurunkan Risiko PMS saat Seks Oral?

2. Seks dilakukan dengan kasar

Hubungan seks yang dilakukan dengan kasar bisa menyebabkan rasa nyeri atau rasa tidak nyaman, khususnya pada bagian dalam vagina dan bagian luar atau vulva.

Menurut Healthline, seks yang dilakukan dengan kasar bisa memberikan tekanan lebih besar sehingga membuat radang jaringan yang sensitif.

Penggunaan jari atau sex toys selama hubungan seks juga dijelaskan oleh Self sebagai salah satu penyebab nyeri vagina.

Apalagi jika ukurannya terlalu besar sehingga bisa mengenai bagian serviks selama penetrasi.

3. Terdapat infeksi vagina atau infeksi jamur

Melansir Self, nyeri vagina dibarengi dengan rasa gatal, terbakar, berdarah selama seks, keputihan yang tidak normal, atau nyeri panggul, bisa menjadi tanda adanya infeksi pada vagina.

Infeksi yang terjadi juga bisa bermacam-macam, seperti infeksi jamur, vaginosis bakterialis, infeksi menular seksual (STI), atau infeksi lainnya.

Namun, diagnosis tidak boleh dilakukan sendiri karena diperlukan bantuan secara medis untuk mengetahui infeksi apa yang dialami.

Penanganan yang tepat sangat diperlukan untuk menghindari komplikasi di masa depan.

Baca juga: Cara Merawat Sex Toys untuk Menurunkan Risiko Infeksi

4. Memiliki penyakit tertentu lainnya

Rasa nyeri pada vagina setelah berhubungan seks juga bisa disebabkan oleh beberapa penyakit tertentu.

Self menyebutkan beberapa jenis penyakit yang akan membuat vagina nyeri setelah seks, seperti:

  • Endometriosis
  • Fibroid rahim
  • Vulvodinia
  • Penyakit radang panggul (PID)
  • Vaginismus
  • Servisitis
  • Kista ovarium

Konsultasi dengan dokter sangat diperlukan untuk mengetahui gejala dan cara mengatasi penyakit yang dialami sehingga bisa berhubungan seks dengan lebih nyaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau