KOMPAS.com - Marah adalah emosi alamiah yang dimiliki setiap orang, tetapi jika dibiarkan akan berefek buruk bagi kesehatan.
Kemarahan yang diumbar tidak hanya dapat memicu pertengkaran, kekerasan, dan adu serang dengan lawan, tetapi juga dapat menyederai kesehatan di dalam tubuh tanpa disadari.
Mengutip Better Health, marah, takut, gembira, dan cemas, merupakan emosi manusia yang memicu respons "fight or flight".
Mengutip jurnal Universitas Indonesia, respons "fight or flight" adalah reaksi stres di dalam tubuh yang mencakup meningkatnya:
Baca juga: Kenapa Marah Bisa Meningkatkan Tekanan Darah?
Arti dari "fight or flight" adalah saat berhadapan dengan suatu ancaman, tubuh mempersiapkan dirinya untuk "apakah akan tetap berada di tempat dan menghadapi ancaman tersebut" yang diistilahkan "fight" atau "akankah kabur/lari menjauhi ancaman tersebut" yang diistilahkan "flight".
Mengutip Better Health, yang terjadi dalam sistem tubuh Anda ketika marah adalah kelenjar adrenal akan mensuplai hormon stres, yaitu adrenalin dan kortisol.
Kemudian, otak mengalihkan darah dari usus ke otot, sebagai persiapan untuk aktivitas fisik.
Denyut jantung, tekanan darah, pernapasan, suhu tubuh akan meningkat, sementara kulit berkeringat. Lalu, pikiran menjadi tajam dan fokus.
Jika tubuh dipenuhi bahan kimia stres diikuti terjadinya perubahan metabolisme karena sering marah, itu dapat menyebabkan kerusakan pada banyak sistem tubuh yang berbeda.
Beberapa masalah kesehatan tubuh jangka pendek dan jangka panjang yang dapat terjadi karena sering marah tak terkendali, meliputi:
Baca juga: 10 Penyebab Mudah Marah, Faktor Fisik sampai Masalah Kesehatan Mental
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.