KOMPAS.com - Tidak hanya kolesterol, di dalam darah dan sel-sel lemak manusia juga terdapat jenis lemak lain yang disebut dengan trigliserida.
Melansir WebMD, trigliserida merupakan jenis lemak (lipid) yang ditemukan di dalam darah Anda.
Berbeda dari kolesterol yang digunakan untuk membangun sel dan hormon, trigliserida menyimpan kalori yang tidak terpakai dan menyediakan energi saat sumber utama yaitu glukosa di dalam tubuh telah habis.
Untuk mengetahui kadar trigliserida di dalam darah, Anda dapat melakukan pemeriksaan dengan tes darah yang disebut panel lipid.
Baca juga: 8 Makanan Penyebab Trigliserida Tinggi yang Perlu Diwaspadai
Dokter biasanya meminta Anda untuk berpuasa atau tidak makan dan minum apa pun selain air putih selama 9-12 jam sebelum tes. Dokter atau petugas lab akan mengambil sampel darah dari pembuluh darah di lengan Anda.
Kendati begitu, beberapa laboratorium juga menawarkan tes trigliserida sewaktu atau tanpa puasa. Dalam hal ini, petugas kesehatan akan mengambil sedikit sampel darah dengan menusuk jari Anda.
Dikutip dari Mayo Clinic, tes trigliserida dengan sampel darah dapat menunjukkan hasil berikut:
Selain ditunjukkan dengan angka, kadar trigliserida tinggi juga dapat terlihat dengan beberapa gejala berikut:
Kadar trigliserida tinggi lantas dapat menyebabkan pengerasan arteri atau penebalan dinding arteri (arteriosklerosis).
Kondisi ini jika dibiarkan bisa menyebabkan peningkatan risiko beberapa penyakit berbahaya, seperti:
Perlu digarisbawahi, beberapa orang dengan kadar trigliserida tinggi mungkin tak merasakan gejala apa pun. Sehingga, orang berusia di atas 20 tahun dianjurkan melakukan tes kadar trigliserida setiap lima tahun sekali.
Baca juga: 10 Cara Menurunkan Kolesterol dan Trigliserida Tinggi Secara Alami
Kita dapat menurunkan atau menjaga batas normal kadar trigliserida dengan gaya hidup sehat berikut ini: