4 Cara Konjungtivitis Menular ke Orang Lain yang Harus Diwaspadai

KOMPAS.com - Konjungtivitis dapat menyebar dari satu orang ke orang lain karena bakteri atau virus yang menular.

Dikutip dari Cleveland Clinic, konjungtivitis adalah isitilah medis untuk mata merah karena terjadi peradangan di konjungtiva.

Konjungtiva adalah jaringan bening yang melapisi permukaan bagian dalam kelopak mata dan bola mata kita.

Baca juga: Kenali Apa Itu Konjungtivitis, Penyebab, dan Tanda-tandanya

Jaringan ini membantu menjaga kelopak mata dan bola mata Anda tetap lembab

Penyebab konjungtivitis di antaranya adalah infeksi bakteri dan virus. Kedua jenis konjungtivitis itu memiliki sifat yang mudah menular. 

Ada pun jenis konjungtivitis yang disebabkan oleh alergi dan iritisi tidak dapat menulari orang lain.

Artikel ini selanjutnya akan mengulas tentang cara penyebaran konjungtivitis dari satu orang ke orang lain, agar Anda lebih berhati-hati.

Baca juga: Kenali Apa Itu Konjungtivitis pada Varian Covid-19 Arcturus

Bagaimana konjungtivitis menular ke orang lain?

Mengutip Cleveland Clinic, cara konjungtivitis menyebar di antaranya melalui berikut:

• Kontak dekat dengan orang lain: virus dan bakteri berpindah dari tangan orang lain ke tangan Anda selama kontak dekat (bersentuhan atau berjabat tangan). Lalu, Anda menyentuh mata Anda dengan tangan yang yang terkontaminasi.
• Menyentuh barang: permukaan benda yang terkontaminasi bakteri atau virus dapat berpindah ke tangan dan mata Anda, jika Anda menyentuhnya, lalu megucek mata tanpa mencuci tangan sebelumnya.
• Riasan mata: menggunakan riasan mata yang sudah lama atau berbagi dengan orang lain berisiko dapat terkontaminasi bakteri atau virus penyebab konjungtivitis.
• Melalui kontak seksual: mata merah muda yang disebabkan oleh infeksi menular seksual menyebar ketika Anda menyentuh air mani atau cairan vagina yang terinfeksi cairan vagina dan kemudian menyentuh mata Anda tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Jika Anda mendapatkan mata merah dari bakteri, Anda bisa menulari orang lain saat Anda memiliki gejala atau sampai 24-48 jam setelah Anda memulai pengobatan antibiotik.