KOMPAS.com - Penyakit thalassemia atau talasemia adalah kelainan darah yang membuat tubuh memiliki jumlah hemoglobin di bawah normal.
Kondisi ini merupakan penyakit keturunan yang membuat penderitanya mengalami anemia dan kelelahan secara berlebihan.
Untuk lebih jelasnya ketahui apa itu talasemia, penyebab, gejala, dan cara mengobatinya berikut ini.
Baca juga: Gejala Thalasemia Sesuai Jenisnya yang Perlu Diwaspadai
Dilansir dari Cleveland Clinic, talasemia adalah kelainan darah yang diturunkan. Kondisi ini membuat tubuh tidak bisa memproduksi hemoglobin dalam jumlah yang cukup.
Hemoglobin merupakan protein yang ditemukan di dalam sel darah merah dan berfungsi untuk menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh.
Ketika jaringan tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen, tubuh tidak bisa mendapatkan energi untuk melakukan aktivitas seperti biasanya.
Baca juga: Thalasemia: Gejala, Penyebab, hingga Metode Pengobatan
Dilansir dari Mayo Clinic, talasemia disebabkan oleh mutasi DNA sel yang bertugas untuk memproduksi hemoglobin. Mutasi DNA ini diturunkan dari orang tua ke anak.
Produksi rantai alfa dan beta yang ada di dalam molekul hemoglobin berkurang sehingga menyebabkan talasemia alfa dan talasemia beta.
Talasemia alfa akan tergantung pada mutasi gen yang didapatkan dari orang tua. Semakin banyak gen yang bermutasi, semakin parah kondisi yang akan dialami.
Sedangkan pada talasemia beta, tingkat keparahannya akan tergantung dari bagian molekul hemoglobin yang bermutasi.
Baca juga: Apa itu Penyakit Thalasemia?
Gejala talasemia akan tergantung dari jenis dan tingkat keparahan kondisi yang dialami.
Menurut Cleveland Clinic, beberapa penderita tidak akan mengalami gejala apapun ketika kehilangan satu gen alfa, dua gen alfa, atau satu gen beta.
Namun, beberapa penderita bisa mengalami gejala anemia ringan, seperti kelelahan.
Penderita yang mengidap beta talasemia intermedia akan mengalami gejala yang sedang, seperti:
Penderita yang mengalami kelainan tulang terkadang perlu melakukan prosedur operasi untuk mengatasinya.
Prosedur operasi pengangkatan limpa juga akan dilakukan ketika pertumbuhannya terlalu besar.
Penderita yang kehilangan tiga gen alfa akan mengalami gejala anemia dari lahir dan berlangsung seumur hidup serta sangat parah.
Talasemia beta mayor juga sering menyebabkan gejala anemia yang parah dan umumnya bisa diketahui sejak usia 2 tahun.
Beberapa gejala talasemia yang lebih parah, seperti:
Gejala talasemia sedang dan parah umumnya muncul sebelum usia 2 tahun.
Namun, penderita yang kondisinya tidak parah umumnya tidak menunjukkan gejala apapun hingga menginjak usia kanak-kanak atau dewasa.
Baca juga: Mengenal Thalasemia Mayor, Penyakit Kelainan Darah Turunan
Menurut NHS, penderita talasemia mayor atau dengan kondisi yang lebih parah perlu mendapatkan perawatan seumur hidup. Jenis perawatan yang akan didapatkan, seperti:
Selain melakukan perawatan tersebut, penderita juga perlu melakukan diet sehat, olahraga secara teratur, dan berhenti merokok atau minum minuman beralkohol agar tubuh tetap sehat.
Meskipun transplantasi sel punca atau sumsum tulang bisa dilakukan untuk menyembuhkan talasemia, terdapat beberapa efek samping yang akan dialami sehingga jarang direkomendasikan.
Dengan mengetahui apa itu talasemia, Anda bisa melakukan tindakan yang diperlukan untuk mengobatinya atau sebelum merencanakan kehamilan.
Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui tingkat keparahannya dan mendapatkan perawatan yang diperlukan.
Baca juga: 3 Alasan Kenapa Tubuh Mudah Lelah dan Mengantuk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.