Beberapa inhaler mengandung kortikosteroid yang mengontrol pembengkakan dan iritasi pada saluran udara.
Baca juga: Kenali Apa Itu Asma, Penyebab, dan Tanda-tandanya
Ada juga inhaler yang mengandung obat, seperti bronkodilator, agonis beta2, atau antikolinergik.
Obat asma tersebut dapat membuka saluran udara dengan cepat jika Anda mengalami serangan asma.
Beberapa inhaler mungkin mengandung kombinasi obat-obatan untuk mengontrol reaksi Anda secara tepat.
Nebulizer adalah perangkat berbentuk masker yang berguna mengubah obat cair menjadi uap sehingga bisa kita hirup.
Obat-obatan yang digunakan dalam nebulizer dapat mengurangi pembengkakan dan iritasi pada saluran udara.
Untuk kontrol jangka panjang, dokter juga bisa memberikan obat oral, seperti leukotriene untuk mengurangi peradangan, dan teofilin untuk membuka saluran udara.
Kedua jenis obat tersebut berbentuk pil. Terkadang, dokter juga bisa meresepkan pil kortikosteroid.
Baca juga: Yang Terjadi Pada Tubuh saat Kita Menderita Asma
Pasien juga bisa mendapat suntikan obat biologis sekali atau dua kali sebulan.
Obat-obatan ini juga disebut imunomodulator karena mengurangi sel darah putih tertentu dalam darah Anda atau mengurangi kepekaan Anda terhadap alergen di lingkungan Anda.
Metode ini hanya digunakan untuk jenis asma yang parah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.