Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa Itu Angin Duduk, Penyebab, dan Tanda-tandanya

Kompas.com - 23/05/2023, 16:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Masyarakat mengenal angin duduk sebagai salah satu akibat dari banyak begadang.

Dikutip dari buku Cek Kesehatan Anda: Pria Usia 50 Tahun (2013) oleh Srikandi Waluyo dan dr. Budhi Marhendra Putra, SAk. MHA, istilah angin duduk sangat umum di kalangan orang Jawa Tengah.

Baca juga: 6 Ciri-ciri Angin Duduk, Jangan Disepelekan

Kondisi ini digambarkan dengan munculnya rasa nyeri dada, seperti ditekan, keluar keringat dingin, perut kembung, dan ulu hati terasa ditusuk-tusuk.

Menurut keyakinan tradisional orang, angin duduk ini hampir sama seperti masuk angin, tetapi lebih parah.

Secara ilmu kedokteran, angin duduk ini berbeda dari masuk angin.

Artikel ini akan mengulas seputar angin duduk, pengertian, penyebab, serta tanda-tandanya yang harus diwaspadai.

Baca juga: 15 Penyebab Angin Duduk dan Cara Mencegahnya

Apa itu angin duduk?

Angin duduk adalah angina pectoris dalam istilah kedokterannya.

Dikutip dari Mayo Clinic, angina adalah sejenis nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke jantung.

Ada beberapa jenis angina, yaitu:

  • Agina stabil: terjadi selama aktivitas (pengerahan tenaga)
  • Angina tidak stabil: angina tidak stabil tidak dapat diprediksi dan terjadi saat tubuh istirahat
  • Varian angina (Prinzmetal angina): ini disebabkan oleh kejang pada arteri jantung yang mengurangi aliran darah untuk sementara.
  • Angina refrakter: nyeri dada yang berlangsung jangka panjang (kronis)

Baca juga: 12 Cara Mengobati Masuk Angin Duduk

Apa penyebab angin duduk?

Dikutip dari Mayo Clinic, penyebab angin duduk adalah berkurangnya aliran darah ke otot jantung.

Jantung membutuhkan oksigen yang dibawa darah untuk tetap dapat berfungsi normal.

Ketika otot jantung tidak mendapatkan oksigen yang cukup, hal itu menyebabkan kondisi yang disebut iskemia.

Penyebab paling umum berkurangnya aliran darah ke otot jantung adalah penyakit arteri koroner (CAD). Oleh karenanya, angina disebut sebagai manifestasi dari penyakit jantung koroner.

Baca juga: 12 Cara Mengobati Angin Duduk dengan Obat, Alami, dan Tindakan Medis

Arteri jantung (koroner) dapat menyempit oleh timbunan lemak yang disebut plak. Ini disebut aterosklerosis.

Jika plak di pembuluh darah pecah atau gumpalan darah terbentuk, itu dapat dengan cepat memblokir atau mengurangi aliran melalui arteri yang menyempit. Sehingga, angina terjadi.

Itu dapat terjadi tiba-tiba dan sangat mengurangi aliran darah ke otot jantung.

Dikutip dari buku Cek Kesehatan Anda: Pria Usia 50 Tahun (2013) oleh Srikandi Waluyo dan dr. Budhi Marhendra Putra, SAk. MHA, siapa pun bisa terkena penyakit akut ini, tetapi kebanyakan diderita pria dewasa yang memiliki pola makan amburadul dan gaya hidup tidak sehat.

Baca juga: Angina: Gejala, Jenis, Penyebab, dan Cara Mengobati

Apa saja tanda-tanda angin duduk?

Dikutip dari Mayo Clinic, tanda-tanda angin duduk atau angina meliputi berikut:

  • Nyeri dada atau ketidaknyamanan di dada. Ini bisa terasa seperti dada terbakar, ditekan, atau ditindih.
  • Nyeri pada tangan, bahu, punggung, leher, dan rahang
  • Pusing
  • Kelelahan
  • Mual
  • Sesak napas
  • Berkeringat

Setiap orang bisa mengalami tingkat keparahan gejala angina yang berbeda-beda.

Dikutip dari buku Cek Kesehatan Anda: Pria Usia 50 Tahun (2013) oleh Srikandi Waluyo dan dr. Budhi Marhendra Putra, SAk. MHA, jika Anda mengalami gejala angina, disarankan untuk tidak melakukan aktivitas fisik apa pun, termasuk hubungan seksual.

Kemudian, secepatnya pergi ke dokter atau ahli kardiovaskuler.

Penderita angin duduk bisa meninggal dalam waktu 15-30 menit jika tidak segera mendapatkan pertolongan yang tepat.

Baca juga: Apakah Angina Berbahaya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau