KOMPAS.com - Kebanyakan ibu hamil dengan usia kandungan di atas 37 minggu mulai tak sabar menantikan kelahiran buah hati.
Selain tak sabar menunggu kelahiran si kecil, hamil tua juga membuat beberapa wanita merasa tak nyaman karena kondisi seperti:
Baca juga: Menyusui Dapat Turunkan Risiko Depresi Pasca Persalinan
Sebagian dari ibu hamil juga dirundung rasa cemas jika tak kunjung merasakan tanda-tanda persalinan menjelang HPL. Tetapi, alih-alih cemas, ibu hamil dapat mencoba cara alami menginduksi persalinan berikut.
Stimulasi puting berkepanjangan mendorong kelenjar pituitari untuk melepaskan oksitosin yang memicu kontraksi persalinan pada ibu hamil.
Hal itu dibuktikan dari penelitian Conchrane Database pada 719 wanita dengan kehamilan di atas 37 minggu.
Penelitian itu menunjukkan hampir 40 persen wanita yang merangsang putingnya selama 1-3 jam per hari dapat melahirkan bayinya dalam tiga hari setelahnya.
Namun, Anda harus berhati-hati agar tidak merangsang rahim secara berlebihan dan menyebabkan kontraksi terlalu kuat.
Para bumil sebaiknya juga berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk memantau kondisi janin dan detak jantungnya.
Hubungan seksual atau penetrasi yang dilakukan suami istri juga dapat dijadikan metode alami dalam menginduksi persalinan.
Mengutip Parents, air mani atau sperma yang dikeluarkan di dalam vagina mengandung lemak pelembut leher rahim yang disebut prostaglandin.
Selain itu, orgasme dapat menyebabkan kontraksi rahim yang kuat, sehingga manfaat yang berpotensi memicu persalinan tidak terbatas pada penetrasi atau hubungan seksual saja.
Baca juga: Tanda-tanda Persalinan yang akan Dialami Ibu Hamil
Sebuah studi menunjukkan 200 ibu hamil dalam kondisi sehat yang rutin melakukan hubungan seks setelah 36 minggu, kecil kemungkinan bersalin setelah hari perkiraan lahir (HPL).
Kendati demikian, bumil yang memiliki risiko persalinan prematur dan kondisi plasenta previa dianjurkan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan terkait aktivitas seksual.
Minyak jarak sering dijadikan alternatif untuk menginduksi persalinan. Ibu hamil disarankan untuk meminum langsung minyak jarak demi mempercepat kelahiran bayinya.
Bahan alami satu ini menjadi andalan beberapa orang karena pencahat botani dapat merangsang otot polos usus yang memicu pelepasan prostaglandin dan mendorong kontraksi rahim.
Namun, konsumsi minyak jarak sebagai induksi persalinan dapat memicu beberapa efek samping, termasuk mual, diare, dan dehidrasi.
Senam hamil dan yoga merupakan olahraga yang paling populer di kalangan ibu hamil. Para bumil yang rajin berolahraga menjelang HPL disebut lebih memiliki kesiapan secara fisik untuk melahirkan.
Selain itu, olahraga juga dapat menginduksi persalinan. Namun, sebelum berolahraga pertimbangkan dahulu kondisi fisik Anda. Jangan lupa untuk menambah asupan cairan agar terhindar dari dehidrasi akibat aktivitas fisik.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Persalinan Normal Bikin Bentuk Vagina Berubah?
Setelah melakukan induksi alami di rumah, para ibu hamil mungkin perlu tahu tanda-tanda jelang persalinan demi mempersiapkan diri menuju fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Berikut tanda-tanda menjelang persalinan yang perlu diketahui para bumil:
Jumlah lendir keputihan meningkat pada hari-hari menjelang persalinan. Lendir keputihan juga akan tampak berwarna kecoklatan atau merah muda.
Jika ibu hamil lebih sering ke toiler untuk kencing atau buang air besar (BAB), kemungkinan bayi akan segera lahir. Sering kencing dan BAB merupakan cara tubuh mengosongkan isi perut agar rahim mampu berkontraksi dengan lancar.
Kram ringan dan kontraksi palsu terjadi jelang kelahiran bayi. Kram dan kontraksi terasa seperti perut yang mengencang atau rahim terasa keras. Sensasi tekanan juga dapat terasa di area panggul atau rektum.
Peristiwa pecah etuban tidak selalu ditunjukkan dengan keluarnya banyak air dari vagina. Air ketuban juga dapat keluar sedikit demi sedikit atau merembes.
Kebanyakan bumil memang merasakan sakit punggung selama kehamilan. Namun, ketika persalinan semakin dekat, nyeri akan semakin terasa, terutama di punggung bagian bawah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.