KOMPAS.com - Buang air kecil atau kencing perlu dilakukan pasangan suami istri setelah bercinta.
Dilansir dari Cleveland Clinic, kencing setelah bercinta dapat menghilangkan bakteri atau kuman yang kemungkinan menempel di alat kelamin.
Namun, kencing setelah berhubungan seks bisa terasa menyakitkan dan disertai sensasi terbakar atau panas. Hal ini membuat sebagian orang merasa tak nyaman, bahkan ragu-ragu untuk buang air kecil.
Baca juga: Jangan Sepelekan, Menahan Kencing Bisa 5 Berbahaya Ini
Untuk mencegah kencing terasa sakit dan panas setelah berhubungan seks, Anda mungkin perlu mengetahui beberapa penyebabnya, yaitu:
Kondisi vagina yang kering dan tidak mengeluarkan cairan pelumas membuat kebanyakan wanita merasa kesakitan saat bercinta dan setelahnya.
Rasa sakit ini dapat semakin memburuk saat Anda kencing karena urine melewati bagian kulit yang teriritasi.
Hal inilah yang lantas membuat seorang wanita merasa sakit atau panas ketika kencing.
Vagina kering sendiri umumnya disebabkan oleh:
Penggunaan pelumas, kondom lateks, atau spons kontrasepsi saat dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi pada kulit.
Kemudian, saat Anda buang air kecil usai bercinta, jaringan yang meradan bisa semakin terasa nyeri dan terbakar (panas).
Baca juga: 6 Cara Mengobati Infeksi Saluran Kencing dengan Obat dan Secara Alami
Bukan hanya wanita saja, pria pun dapat merasa kesakitan dan sensasi terbakar saat kencing setelah melakukan hubungan seks.
Gesekan saat bercinta bisa mengakibatkan seorang pria mengalami pembengkakan atau radang di sekitar penis atau disebut dengan balanitis.
Saat penisnya meradang, pria dapat mengalami kesulitan buang air kecil, kencing terasa sakit, dan adanya sensasi terbakar.
ISK adalah penyebab paling umum dari rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil setelah berhubungan seks.
Selama bercinta, bakteri dapat masuk ke saluran kemih melalui uretra dan naik hingga kandung kemih.