Tinja yang keras sulit melewati usus besar dan rektum sehingga seseorang susah BAB. Beberapa gejala impaksi feses antara lain sakit perut atau punggung, mual, muntah, sulit buang air kecil, dan diare tak terkontrol.
Baca juga: Gejala dan Penyebab Konstipasi pada Anak, Orangtua Perlu Tahu
Pengidap diabetes berisiko susah BAB. Pasalnya, diabetes dapat memengaruhi saraf di usus besar sehingga pergerakan tinja terhambat.
Gejala diabetes meliputi sering haus, mudah lapar, kelelahan kronis, sering buang air kecil, dan penurunan berat badan tanpa sebab jelas.
Hipotiroidisme adalah gangguan kesehatan akibat kelenjar tiroid tidak dapat menghasilkan hormon tiroid yang diperlukan tubuh.
Ketika tubuh kekurangan hormon tiroid, makan terjadilah beberapa gangguan kesehatan, termasuk BAB tidak lancar.
Gejala hipotiroidisme termasuk keringat berlebih, tidak bisa mentolerir hawa dingin, kelelahan, kulit dan rambut kering.
Baca juga: Mulai Dari Dehidrasi Hingga Stres, Ini Berbagai Penyebab Sembelit
Orang dengan penyakit neurologis, seperti multiple sclerosis, parkinson, cedera tulang belakang, dan penyakit otot distrofi neuromuskuler berisiko mengalami susah BAB.
Hal ini dikarenakan, penyakit neurologis dapat mengakibatkan otot di dasar panggul kendur. Hal ini lama kelamaan membuat kinerja usus besar tidak optimal sehingga orang sulit buang air besar.
Irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus besar merupakan gangguan usus yang mengakibatkan sakit perut, masuk angin, diare, hingga susah BAB.
Beberapa orang dapat mengontrol gejala sindrom iritasi usus besar dengan mengubah pola makan, gaya hidup, dan manajemen stres.
Selain susah BAB, sindrom iritasi usus besar juga mengakibatkan keluhan lain, yaitu perut kembung, tinja berlendir, sakit kepala, atau sering diare.
Penyakit crohn yang menyerang rektum bisa mengakibatkan irirtasi dan pembengkakan. Kondisi ini lantas membuat seseorang susah BAB.
Baca juga: 13 Penyebab Perut Kiri Bawah Sakit, Bisa Sembelit sampai Radang Usus
Kanker usus besar disebabkan oleh perubahan atau mutasi gen pada jaringan usus besar. Akan tetapi, penyebab mutasi gen tersebut belum diketahui dengan pasti.
Selain itu, beberapa gaya hidup juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kanker usus besar
Gejala yang paling umum dari kanker usus besar adalah perubahan pola buang air besar menjadi sering sembelit atau diare, nyeri perut, badan lemas, penurunan berat badan, serta anemia dan pucat.
Itu tadi merupakan beberapa penyebab susah buang air besar. Jika Anda sering mengalami susah BAB, Anda sebaiknya segera ke dokter untuk mencari tahu penyebab pasti serta perawatannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.