KOMPAS.com - Susah BAB atau buang air besar adalah masalah kesehatan yang membuat perut terasa penuh dan sakit.
Selain itu, orang yang susah BAB juga menjadi kurang napsu makan karena timbunan feses atau kotoran BAB yang belum dikeluarkan.
Untuk diketahui, di beberapa kasus susah buang air besar dapat disebabkan karena kurangnya serat sehingga membuat feses atau tinja mengeras.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Susah BAB saat Hamil
Susah BAB yang dipicu karena kurang serat umumnya bersifat sementara dan dapat sembuh setelah Anda mengubah gaya hidup, dengan konsumsi makanan berserat serta rutin olahraga.
Namun, susah BAB juga bisa disebabkan karena kondisi medis tertentu yang sebaiknya tidak Anda sepelekan. Kenali beragam penyebab susah BAB berikut ini.
Berikut macam-macam penyebab susah buang air besar yang perlu Anda ketahui:
Sembelit atau konstipasi merupakan gangguan sistem pencernaan yang ditunjukkan dengan tinja yang mengeras sehingga susah dikeluarkan.
Dilansir dari Medical News Today, gejala sembelit yaitu BAB dua kali dalam seminggu atau kurang dari itu, tinja keras atau menggumpal, kesulitan mengejan hingga terasa kesakitan.
Susah BAB selama masa kehamilan merupakan kondisi yang kerap dikeluhkan para ibu hamil.
Kondisi ini lazim. Pasalnya, ibu hamil mengalami perubahan hormon yang bisa memengaruhi sistem pencernaan sehingga tinja menjadi keras dan menggumpal.
Selain itu, kekurangan serat dan pertumbuhan bayi yang menekan usus juga mengakibatkan bumil perlu mengeluarkan tenaga lebih saat buang air besar.
Baca juga: Susah BAB Saat Liburan? Simak 4 Solusi Berikut
Beberapa obat-obatan tertentu dapat mengakibatkan orang susah buang air besar.
Beberapa obat yang bisa menyebabkan susah BAB di antaranya anti-asam lambung yang mengandung aluminium dan kalsium, suplemen zat besi, atau obat untuk mengatasi kejang otot.
Kendati ada beberapa obat penyebab BAB, Anda sebaiknya tidak menghentikan penggunaan obat atau mengurangi dosisnya tanpa berkonsultasi dengan dokter. Sampaikan kepada dokter apabila mengalami susah BAB usai mengonsumsi obat-obatan tersebut.
Impaksi feses merupakan ketidakmampuan tubuh dalam mengeluarkan tinja yang keras, besar, dan kering.
Tinja yang keras sulit melewati usus besar dan rektum sehingga seseorang susah BAB. Beberapa gejala impaksi feses antara lain sakit perut atau punggung, mual, muntah, sulit buang air kecil, dan diare tak terkontrol.
Baca juga: Gejala dan Penyebab Konstipasi pada Anak, Orangtua Perlu Tahu
Pengidap diabetes berisiko susah BAB. Pasalnya, diabetes dapat memengaruhi saraf di usus besar sehingga pergerakan tinja terhambat.
Gejala diabetes meliputi sering haus, mudah lapar, kelelahan kronis, sering buang air kecil, dan penurunan berat badan tanpa sebab jelas.
Hipotiroidisme adalah gangguan kesehatan akibat kelenjar tiroid tidak dapat menghasilkan hormon tiroid yang diperlukan tubuh.
Ketika tubuh kekurangan hormon tiroid, makan terjadilah beberapa gangguan kesehatan, termasuk BAB tidak lancar.
Gejala hipotiroidisme termasuk keringat berlebih, tidak bisa mentolerir hawa dingin, kelelahan, kulit dan rambut kering.
Baca juga: Mulai Dari Dehidrasi Hingga Stres, Ini Berbagai Penyebab Sembelit
Orang dengan penyakit neurologis, seperti multiple sclerosis, parkinson, cedera tulang belakang, dan penyakit otot distrofi neuromuskuler berisiko mengalami susah BAB.
Hal ini dikarenakan, penyakit neurologis dapat mengakibatkan otot di dasar panggul kendur. Hal ini lama kelamaan membuat kinerja usus besar tidak optimal sehingga orang sulit buang air besar.
Irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus besar merupakan gangguan usus yang mengakibatkan sakit perut, masuk angin, diare, hingga susah BAB.
Beberapa orang dapat mengontrol gejala sindrom iritasi usus besar dengan mengubah pola makan, gaya hidup, dan manajemen stres.
Selain susah BAB, sindrom iritasi usus besar juga mengakibatkan keluhan lain, yaitu perut kembung, tinja berlendir, sakit kepala, atau sering diare.
Penyakit crohn yang menyerang rektum bisa mengakibatkan irirtasi dan pembengkakan. Kondisi ini lantas membuat seseorang susah BAB.
Baca juga: 13 Penyebab Perut Kiri Bawah Sakit, Bisa Sembelit sampai Radang Usus
Kanker usus besar disebabkan oleh perubahan atau mutasi gen pada jaringan usus besar. Akan tetapi, penyebab mutasi gen tersebut belum diketahui dengan pasti.
Selain itu, beberapa gaya hidup juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kanker usus besar
Gejala yang paling umum dari kanker usus besar adalah perubahan pola buang air besar menjadi sering sembelit atau diare, nyeri perut, badan lemas, penurunan berat badan, serta anemia dan pucat.
Itu tadi merupakan beberapa penyebab susah buang air besar. Jika Anda sering mengalami susah BAB, Anda sebaiknya segera ke dokter untuk mencari tahu penyebab pasti serta perawatannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.