KOMPAS.com - Siapa saja bisa merasakan patah hati, meskipun tidak selalu disebabkan oleh hubungan asmara.
Seseorang yang patah hati sampai merasakan sesak hebat di bagian dada bisa jadi gejala sindrom patah hati.
Kenali gejala sindrom patah hati berikut yang sekilas mirip dengan gejala serangan jantung agar tidak salah kaprah.
Baca juga: Kenali Apa itu Sindrom Patah Hati dan Penyebabnya
Dilansir dari Mayo Clinic, broken heart syndrome atau sindrom patah hati adalah masalah pada jantung yang dipicu oleh situasi yang membuat stres dan emosi yang berlebihan.
Meskipun begitu, sindrom patah hati juga bisa dialami oleh mereka yang mengalami penyakit fisik atau gangguan pasca operasi. Kondisi ini bukan kondisi yang permanen dan bisa hilang dengan pengobatan yang tepat.
Dilansir dari American Heart Association, sindrom patah hati sering dianggap mirip dengan serangan jantung karena gejala yang muncul.
Selain itu, dari hasil pemeriksaan keduanya, ditemukan bahwa ada perubahan denyut jantung yang sangat signifikan dan zat-zat lain yang dibawa oleh darah.
Namun, gejala sindrom patah hati biasanya akan langsung muncul dalam hitungan menit atau hitungan jam setelah seseorang mengalami kejadian yang memicu rasa stres.
Dilansir dari Cleveland Clinic, kejadian tersebut akan membuat tubuh mengeluarkan hormon stres yang mengejutkan jantung sehingga menimbulkan gejala yang sama dengan gejala serangan jantung.
Beberapa gejala sindrom patah hati tersebut, seperti:
Menurut Cleveland Clinic, ada beberapa gejala yang juga akan muncul meskipun bukan gejala umum dan sangat jarang terjadi, seperti kerusakan bilik jantung sebelah kiri hingga kematian.
Baca juga: Mengenal Apa itu Sindrom Patah Hati, Gejala, dan Penyebabnya
Dilansir dari WebMD, gejala sindrom patah hati mirip dengan gejala serangan jantung, namun keduanya sangat berbeda.
Serangan jantung dipicu oleh penumpukan plak atau zat-zat kimia dari makanan sehingga menyumbat pembuluh darah yang menuju ke jantung.
Sebaliknya, sindrom patah hati tidak disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah, melainkan oleh kinerja jantung yang tidak sebaik biasanya.
Kinerja jantung yang terganggu tersebut akan memicu gejala yang mirip dengan gejala serangan jantung, namun biasanya akan sembuh dalam waktu yang relatif cepat.
Kondisi ini bisa menjadi parah ketika tidak segera disembuhkan sehingga memahami gejala sindrom patah hati tersebut sangatlah penting.
Dengan begitu, perawatan yang tepat bisa didapatkan dengan segera sehingga tidak menimbulkan risiko komplikasi.
Baca juga: 5 Urutan Mandi yang Benar untuk Menurunkan Risiko Serangan Jantung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.