Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Makanan Sumber Zat Besi yang Bisa Mencegah Stunting pada Anak

Kompas.com - 14/02/2023, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Manfaat zat besi untuk anak yang sangat penting adalah untuk mendukung perkembangan otak dan pertumbuhan fisik secara optimal.

Dokter spesialis gizi klinik, dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, Sp.GK dalam acara Aksi Gizi Generasi Maju di Lombok Barat, pada Kamis (10/2/2023) mengatakan bahwa makan makanan sumber zat besi yang cukup juga dapat mencegah stunting pada anak.

Kekurangan zat besi akan menyebabkan anemia pada anak. Sementara, anemia pada anak dapat menjadi faktor penyebab faltering growth, yang merupakan awal dari stunting.

Baca juga: Manfaat Zat Besi untuk Anak, Bisa Mencegah Stunting

Hasil penelitian pada anak usia 6-12 bulan menunjukkan bahwa anak yang anemia cenderung mengalami growth faltering.

Mengutip Parents, biasanya anak lahir dengan simpanan zat besi yang cukup untuk bertahan 4-6 bulan.

Selama 6 bulan pertama, bayi yang menyusu mampu menyerap zat besi dari ASI.

Begitu bayi mencapai usia 6 bulan, di mana masa pertumbuhan cepat dan dimulainya ia diberikan MPASI, makanan pertamanya harus mengandung zat besi.

Baca juga: 11 Ciri-ciri Anak Kekurangan Zat Besi, Orangtua Perlu Waspada

Mengacu pada Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019, kebutuhan zat besi anak sebagai berikut:

  • Usia 1-3 tahun: 7 mg
  • Usia 4-6 tahun: 10 mg

Anak yang memiliki cukup zat besi dalam tubuh dapat membantu mencegah kekurangan zat besi dan anemia defisiensi besi.

Makanan apa saja yang menjadi sumber zat besi? Berikut akan ditunjukkan dalam artikel ini.

Baca juga: 13 Tanda-tanda Anemia pada Anak yang Bisa Berbahaya

Makanan sumber zat besi

Dikutip dari data komposisi pangan Indonesia Kementerian Kesehatan dan Healthline, berikut contoh makanan sumber zat besi yang bisa mencegah stunting pada anak:

  • Hati ayam 100 gram: 15,8 mg zat besi
  • Kerang 100 gram: 15,6 mg zat besi
  • Udang segar 100 gram: 8 mg zat besi
  • Bayam merah 100 gram: 7 mg zat besi
  • Tempe 100 gram: 4 mg zat besi
  • Bayam hijau 100 gram: 3,5 mg zat besi
  • Tahu 100 gram: 3,4 mg zat besi
  • Daging sapi 100 gram: 2,8 mg zat besi
  • Telur 1 butir: 2 mg zat besi
  • Ayam 100 gram: 1,5 mg zat besi
  • Kacang hitam 86 gram: 1,8 gram zat besi
  • Lentil 198 gram: 6,6 mg zat besi
  • Hati sapi 100 gram: 6,5 mg zat besi
  • Daging giling 100 gram: 2,7 mg zat besi

Baca juga: Perbedaan Protein Hewani dan Nabati untuk Mencegah Stunting pada Anak

Makanan sumber zat besi dibedakan dalam dua golongan, yaitu heme (sumber hewani) dan non-heme (sumber nabati).

Dr. Nurul mengatakan makanan sumber zat besi heme lebih unggul karena lebih mudah diserap.

Hal ini karena dalam makanan besi heme terdapat cincin porfirin yang melindungi ikatan zat besi dengan inhibtornya.

Sementara, makanan besi non heme lebih sulit diserap tubuh karena tidak ada cincin porfirin, mudah dihambat oleh serat.

Penyerapan zat besi pada 250 gram bayam setara dengan 30 gram daging sapi, kata dr Nurul.

Zat besi yang dikonsumsi anak dari makan sehari-hari, kemudian akan diserap ke dalam usus halus. Penyerapan zat besi memerlukan vitamin C.

Adanya kandungan vitamin C dalam makanan tersebut akan membantu meningkatkan penyerapan zat besi 2 kali lebih banyak.

Baca juga: Nyale, Sumber Protein Hewani Alternatif Khas NTB untuk Cegah Stunting

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau