Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta tentang HPV yang Perlu Anda Ketahui

Kompas.com - 04/03/2023, 21:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa orang menganggap infeksi menular seksual seperti human papillomavirus (HPV) sebagai suatu hal yang tabu.

Hal ini membuat sebagian orang ragu-ragu atau malu untuk melakukan pemeriksaan dan vaksin HPV.

Baca juga: Kenali Tes HPV DNA untuk Mendeteksi Kanker Serviks dan Caranya

Padahal, orang yang aktif secara seksual berisiko mengidap HPV. Untuk itu, kita perlu mengetahui beberapa fakta-fakta terkait penyakit seks ini.

7 Fakta tentang HPV

Ada beberapa fakta mengenai infeksi HPV yang perlu Anda ketahui, antara lain:

  1. HPV bisa menyerang siapa pun.
  2. Virus menyebar lewat berbagai aktivitas seksual.
  3. HPV tidak selalu memicu kanker.
  4. Belum ada obat untuk menyembuhkan HPV.
  5. Penderita HPV umumnya tidak bergejala.
  6. Vaksin HPV ditujukan untuk anak-anak dan orang dewasa.
  7. Belum ada tes HPV untuk pria

Untuk lebih memahami terkait fakta penyakit HPV, simak penjelasan berikut.

  • HPV bisa menyerang siapa pun

Beberapa orang mungkin berpikir bahwa human papillomavirus hanya menyerang wanita. Faktanya, HPV dapat terjadi pada siapa pun, baik pria maupun wanita.

Tanda-tanda umum HPV pada pria dan wanita yaitu munculnya kutil pada area kelamin.

Virus menyebar lewat penetrasi dan aktivitas seksual lainnya

HPV memang jamak ditularkan lewat hubungan melalui penetrasi atau yang melibatkan penis dan vagina.

Baca juga: 4 Gejala HPV pada Pria yang Perlu Diketahui

Selain itu, virus ini ternyata juga dapat menyebar melalui aktivitas seksual lainnya, seperti seks anal dan oral.

Risiko semakin meningkat jika seseorang sering bergonta-ganti pasangan dalam berhubungan seksual.

  • Virus HPV tidak selalu memicu kanker

Ada lebih dari 100 jenis HPV yang berbeda. Beberapa di antaranya adalah strain yang berisiko tinggi menyebabkan kanker.

Dilansir dari Verywell Health, pada Sabtu (4/3/2023), HPV tipe 16 dan 18 adalah yang paling sering menyebabkan kanker kanker serviks.

Namun, tidak semua virus HPV memicu kanker. Strain HPV yang menyebabkan kutil kelamin cenderung jarang menyebabkan kanker.

Meski begitu, orang yang tertular HPV tetap harus menjalani perawatan sesuai saran dokter.

Baca juga: 6 Mitos tentang Virus HPV, Jangan Lagi Dipercaya

  • Belum ada obat untuk menyembuhkan HPV

Kutil kelamin akibat human papillomavirus dapat dihilangkan, tetapi belum ada obat untuk membasmi virus yang mendasarinya.

Selain itu, efek HPV lain seperti kanker serviks dapat ditangani dengan serangkaian tindakan medis, tetapi tidak dapat disembuhkan.

Meski demikian, kita tetap dapat mencegah penularan HPV dengan vaksin.

  • Penderita HPV sering tidak bergejala

Tidak semua penderita HPV merasakan gejala. Mereka umumnya baru mengetahui penyakitnya setelah melakukan pap smear atau tes lainnya.

Namun, untuk diketahui, ciri-ciri utama tertular HPV adalah munculnya kutil di area kelamin. Kutil ini berupa benjolan kecil yang bisa bertambah banyak.

  • Vaksin HPV tidak hanya untuk anak-anak

CDC merekomendasikan vaksinasi HPV dilakukan pada usia 11-12 tahun. Namun, vaksin ini juga masih bisa diberikan untuk orang dewasa berusia 27-45 tahun.

Selain itu, CDC juga menyarankan orang yang mengalami masalah kekebalan tubuh (termasuk pengidap HIV) untuk mendapat vaksin HPV tanpa memandang usia.

Baca juga: 3 Cara Cegah Infeksi HPV

  • Belum ada tes HPV untuk pria

HPV dapat menyerang wanita maupun pria. Kendati demikian, belum ada tes HPV untuk mendeteksi human pappilomavirus di penis.

Beberapa dokter mungkin menyarankan tes HPV melalui pap smear di area anal pada pria yang cenderung melakukan hubungan seksual melalui anus.

Pemeriksaan juga dapat dilakukan dengan Cytobrush atau dacron swab yang diusap ke kulit genital.

Sementara itu, untuk wanita bisa dilakukan tes pap smear, sekaligus melihat kondisi sel kanker yang kemungkinan berkembang di serviks.

Setelah mengetahui beberapa fakta terkait human papillomavirus, kita sebaiknya lebih awas akan penyakit menular seks ini.

Usahakan untuk melakukan vaksin HPV untuk melindungi diri dari penularan virus yang memicu masalah pada organ intim Anda.

Selain itu, Anda dapat melakukan pencegahan dengan menggunakan kondom saat berhubungan seksual dan menghindari bergonta-ganti pasangan.

Baca juga: Kapan Seharusnya Imunisasi HPV Diberikan? Ini Jawaban Ahli…

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com