Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan Wanita untuk Hamil?

Kompas.com - 07/03/2023, 09:01 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Bagi sebagian besar wanita, momen kehamilan adalah hal yang sangat dinantikan.

Beberapa wanita langsung bisa merasakan momen hamil setelah menikah. Namun, ada pula yang menunggu waktu hingga tahunan untuk merasakan hamil.

Sebenarnya, berapa lama waktu yang diperlukan seorang wanita agar bisa hamil?

Melansir dari Cleveland Clinic, banyak hal yang berpengaruh ketika mempertimbangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk hamil, dan garis waktu setiap orang berbeda.

Berapa lama untuk hamil

Untuk hamil tanpa intervensi medis, Anda perlu melakukan hubungan intim melalui vagina agar sperma bisa mencapai sel telur.

Setelah sperma membuahi sel telur, maka akan terbentuk janin.

Agar pembuahan terjadi, air mani perlu disimpan di dalam vagina agar melakukan perjalanan ke leher rahim dan menuju saluran tuba agar mencari sel telur untuk dibuahi.

Setelah dibuahi, embrio yang sedang berkembang berjalan ke rahim. Setelah itu, tubuh akan mulai melepaskan human chorionic gonadotropin (hCG), juga disebut hormon kehamilan.

Pada saat itulah, Anda bisa melihat hasil positif pada alat tes kehamilan.

Sekitar saat itu, Anda akan dapat melihat tes kehamilan di rumah yang positif.

Sekitar 24 jam setelah berhubungan seks, sperma membuahi sel telur.

Enam hari setelah berhubungan seks, sel telur yang telah dibuahi tertanam di lapisan rahim.

Pada 11 hari setelah berhubungan seks, tubuh akan melepskan hormon kehamilan.

Sekitar 80 persen orang yang melakukan hubungan seksual secara teratur dan tanpa alat kontrasepsi akan berhasil hamil dalam waktu enam bulan.

Baca juga: Berapa Kadar Trigliserida Normal menurut Usia?

Faktor Usia dan Peluang Hamil

Kesuburan wanita akan berkurang seiirng bertambahnya usia.

Ketika berusia 20 tahunan hingga 30 tahunan, peluang wanita untuk hamil mencapai 25 persen.

Pada usia 40 tahun, peluang wanita hamil mencapai 10 persen.

Banyak orang berpikir hamil di atas usia 35 tahun akan sangat berisiko. Namun, wanita masih bisa mengalami kehamilan yang sehat setelah usia 35 tahun.

Namun, penelitan menunjukan wanita juga rentan mengalami masalah kehamilan ketika berada di akhir usia 30 tahunan.

Baca juga: Cara Mencegah Gangguan Pendengaran, Termasuk Jangan Bersihkan Telinga Sendiri

Faktor ovulasi dan kehamilan

Seberapa sering Anda melakukan hubungan seks tidak ada sangkut pautnya dengan peluang wanita untuk hamil.

Peluang hamil akan besar saat Anda melakukan hubungan seks di masa subur.

Sebab, sata masa subur tubuh akan berovulasi atau melepaskan sel telur.

Saat sel telur terlepas, sel sperma bisa membuahinya dan berkembang menjadi janin.

Jika siklus menstruasi Anda teratur, Anda bisa memperkirakan dengan akurat kapan Anda bisa hamil.

Melakukan hubungan seksual menjelang ovulasi atau selama ovulasi akan meningkatkan peluang kehamilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
Health
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau