Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Obat Antibiotik, Kegunaan, Jenis, dan Efek Sampingnya

Kompas.com - 17/03/2023, 13:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

  • Jumlah trombosit turun saat mengkonsumsi sefalosporin, dan penisilin
  • Sakit dan nyeri yang parah saat mengonsumsi fluoroquinolones
  • Gangguan pendengaran saat mengkonsumsi makrolida atau aminoglikosida
  • Granulosit (sejenis leukosit) rendah saat mengonsumsi penisilin
  • Pembentukan batu ginjal saat mengonsumsi sulfonamida

Beberapa orang terutama lansia dapat mengembangkan infeksi C.difficile. Mereka mungkin mengalami radang usus, yang dapat menyebabkan diare berdarah yang parah.

Baca juga: 6 Jenis Antibiotik yang Umum Digunakan dan Fungsinya

  • Alergi

Beberapa orang juga bisa mengalami reaksi alergi sebagai efek samping obat antibiotik, terutama penisilin.

Gejala alergi ini mungkin termasuk:

    • Ruam yang terangkat atau gatal-gatal
    • Pembengkakan lidah dan wajah
    • Batuk
    • Mengi
    • Sulit bernafas

Reaksi alergi terhadap antibiotik mungkin langsung atau tertunda. Ini berarti bahwa seseorang dapat mengalami efek samping obat dalam 1 jam atau dalam beberapa minggu.

Siapa pun yang memiliki reaksi alergi terhadap antibiotik harus memberi tahu dokter atau apoteker mereka.

Meski jarang, orang mungkin mengalami reaksi serius dan terkadang fatal terhadap antibiotik. Kondisi itu disebut reaksi anafilaksis.

Baca juga: Bagaimana Antibiotik Bisa Menyebabkan Diare?

Anafilaksis adalah reaksi alergi parah yang dapat mengancam jiwa. Gejalanya berkembang secara tiba-tiba dan meliputi:

    • Gatal-gatal
    • Pembengkakan pada wajah atau mulut
    • Mengi
    • Pernapasan cepat dan dangkal
    • Detak jantung yang cepat
    • Kulit lembap
    • Kecemasan atau kebingungan
    • Pusing
    • Muntah
    • Bibir biru atau putih pucat
    • Pingsan atau kehilangan kesadaran

Jika seseorang memiliki gejala seperti di atas, yang perlu dilakukan adalah segera hubungi nomor unit gawat darurat terdekat. Tetaplah bersamanya sampai layanan darurat tiba.

Jika orang tersebut membawa pena epinefrin, gunakan itu sesuai petunjuk. Baringkan orang tersebut dari posisi berdiri. Jika mereka muntah, balikkan tubuh mereka.

Beberapa orang mungkin memerlukan lebih dari satu injeksi epinefrin. Jika gejalanya tidak membaik dalam 5–15 menit atau muncul kembali, gunakan pena kedua jika orang tersebut memilikinya.

Orang dengan penurunan fungsi hati atau ginjal harus berhati-hati saat menggunakan antibiotik.

Kondisinya memengaruhi jenis antibiotik yang dapat mereka gunakan atau dosis yang mereka terima.

Penting diingat, antibiotik harus digunakan dengan hati-hati dan hanya di bawah pengawasan dokter. Hindari mengonsumsi antibiotik tanpa resep dokter atau menggunakan sisa obat antibiotik dari resep sebelumnya.

Dengan memahami kegunaan, jenis, dan efek samping antibiotik lewat artikel di atas, Anda dapat menggunakan obat ini dengan bijak. Dengan begitu infeksi bisa diobati secara efektif dan risiko efek samping yang tidak diinginkan dapat diminimalkan.

Baca juga: 6 Efek Samping Antibiotik dan Cara Mengatasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau