KOMPAS.com - Saraf kejepit terjadi ketika terdapat tekanan berlebih pada saraf di sekitar jaringan, seperti tulang, tulang rawan, otot, atau tendon.
Kondisi ini bisa memicu rasa sakit, kesemutan, atau kebas pada area yang mendapatkan tekanan berlebih.
Untuk lebih jelasnya, ketahui apa itu saraf kejepit, penyebab, gejala, dan cara mengatasinya berikut ini.
Baca juga: Gejala dan Penyebab Carpal Tunnel Syndrome
Dilansir dari Cleveland Clinic, saraf kejepit adalah kondisi di mana terdapat tekanan berlebih pada akar saraf sehingga memicu rasa sakit, kebas, dan kesemutan di bagian tubuh yang berbeda.
Saraf kejepit umumnya berasal dari leher, puggung bagian tengah atas, atau punggung bagian bawah.
Namun, beberapa penderita juga bisa mengalami saraf kejepit pada area tangan, siku, dan pergelangan tangan atau disebut dengan carpal tunnel syndrome.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Nyeri Punggung Tanpa Operasi
Menurut Mayo Clinic, saraf kejepit disebabkan oleh adanya tekanan berlebih pada saraf di sekitar jaringan, seperti tulang atau tulang rawan, otot atau tendon.
Sedangkan untuk carpal tunnel syndrome, ada banyak jaringan yang akan memicu tekanan pada saraf median dari lorong karpal, termasuk pembesaran tulang yang akan menyempitkan ukuran lorong hingga penurunan fungsi ligamen.
Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang bisa menjadi penyebab saraf kejepit, seperti:
Saraf terjepit bisa terjadi dalam waktu yang singkat, namun juga bisa menyebabkan kerusakan permanen.
Ketika tekanan yang menyebabkan saraf terjepit tersebut diatasi, kondisi ini akan berangsur membaik.
Sebaliknya, akan bertambah parah dan memicu kerusakan saraf permenen serta nyeri kronis jika dibiarkan.
Baca juga: 6 Penyebab Sakit Punggung pada Wanita
Menurut Mayo Clinic, ada beberapa gejala saraf kejepit yang akan muncul, seperti:
Gejala yang muncul tersebut bisa hilang dengan sendirinya. Namun, beberapa penderita mengalami gejala yang terasa semakin parah ketika tidur.
Baca juga: 9 Penyebab Carpal Tunnel Syndrome yang Perlu Diperhatikan
Dilansir dari Cleveland Clinic, rasa sakit yang ditimbulkan oleh saraf terjepit bisa hilang dengan sendirinya setelah mendapatkan istirahat yang cukup.
Namun ketika kondisi ini tidak kunjung membaik, Anda disarankan untuk ke dokter dan mendapatkan perawatan serta pengobatan yang diperlukan, seperti pemberian obat, terapi fisik, hingga prosedur operasi.
Dengan mengetahui apa itu saraf kejepit, penyebab, gejala, serta cara mengatasinya tersebut, Anda bisa melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.
Baca juga: 6 Cara Mengobati Carpal Tunnel Syndrome Tanpa Operasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.