Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Akibat Cuaca Panas pada Kesehatan dan Tip Mengatasinya

Kompas.com - 26/04/2023, 13:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Cuaca panas bisa memicu berbagai jenis penyakit karena penurunan kemampuan tubuh untuk mendinginkan dirinya sendiri, mulai dari heat exhaustion atau kelelahan parah akibat panas hingga hipertermia.

Jika dibiarkan, kondisi ini akan bertambah parah dan bisa memicu keadaan yang mengancam nyawa.

Untuk itu, ketahui akibat cuaca panas pada kesehatan dan tip mengatasinya berikut ini.

Baca juga: Gampang Berkeringat Saat Beraktivitas, Waspadai Gejala Hiperhidrosis

Akibat cuaca panas pada kesehatan

Dikutip dari siaran pers BMKG (25/4/2023), terjadi perubahan suhu yang signifikan di wilayah Asia yang disebabkan oleh pemanasan global dan perubahan iklim.

Beberapa wilayah di Asia Timur, termasuk Jepang, memiliki lonjakan suhu yang sangat ekstrem, bahkan hingga mencapai 40 derajat Celcius.

Kondisi ini kemudian digolongkan sebagai gelombang panas atau Heat Wave yang berkaitan dengan kenaikan suhu yang tidak biasa dan berlangsung setidaknya selama lima hari berturut-turut.

Peningkatan suhu di Indonesia juga terjadi, namun tidak termasuk kategori gelombang panas dan sudah tercatat bahwa terdapat penurunan suhu pada beberapa daerah di Indonesia.

Meskipun begitu, kondisi ini tetap perlu diwaspadai mengingat adanya dampak cuaca panas terhadap kesehatan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat beberapa akibat cuaca panas pada kesehatan, seperti:

  • Pingsan atau hilang kesadaran untuk sementarra
  • Mengalami kram otot
  • Mengalami kejang-kejang
  • Lebih sensitif atau mudah marah
  • Mengalami sakit kepala
  • Mengalami produksi keringat yang berlebih
  • Mengalami heat exhaustion atau kelelahan parah karena panas atau merasa pusing
  • Mengalami kebingungan, baik dalam perkataan atau perbuatan yang dilakukan
  • Napas dan irama denyut jantung menjadi lebih cepat
  • Merasa mual dan muntah
  • Mengalami kesulitan untuk bangun dari tidur atau tidak bisa bangun
  • Mengalami kenaikan suhu tubuh, atau hipertermia, hingga 40,5 derajat Celcius atau lebih

Selain itu, kondisi ini juga akan memperparah kondisi kesehatan pada beberapa orang yang memiliki riwayat penyakit kronis, seperti penyakit jantung, pernapasan, serebrovaskular, dan diabetes.

Paparan udara panas pada masing-masing individu akan berbeda sehingga dampak yang dirasakan juga akan berbeda.

Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa paparan yang berlebihan bisa meningkatkan efek yang dirasakan dan memicu kematian dini serta cacat fisik.

 Baca juga: 13 Tanda-tanda Dehidrasi pada Dewasa yang Perlu Diwaspadai

Tip mengatasi cuaca panas

Dikutip dari Kementerian Kesehatan RI, Selasa (25/04/2023), juru bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril mengimbau bahwa masyarakat perlu waspada ketika melakukan kegiatan di luar ruangan serta menjaga tubuh agar tetap sehat.

Syahril juga menyebutkan bahwa ada beberapa tip mengatasi cuaca panas yang bisa dilakukan, seperti:

  • Menghindari dehidrasi dengan minum air putih dengan jumlah yang banyak dan tidak menunggu hingga merasa haus
  • Menghindari konsumsi minuman yang mengandung kafein atau alkohol, minuman penambah energi, dan minuman yang manis
  • Menghindari paparan sinar matahari secara langsung, baik dengan menggunakan topi atau payung ketika beraktivitas di luar ruangan
  • Mengenakan baju yang longgar dan ringan
  • Menghindari penggunaan baju dengan warna yang gelap karena bisa menyerap panas
  • Menghindari atau berteduh dari paparan sinar matahari pada jam 11 pagi hingga 3 siang
  • Menghindari meninggalkan seseorang atau hewan peliharaan di dalam kendaraan yang diparkir, baik dengan kondisi jendela terbuka atau tertutup
  • Menggunakan sunscreen atau tabir surya dengan kandungan minimal SPF 30 yang diulangi pengaplikasiannya setiap dua jam sekali
  • Menyediakan botol semprot yang berisi air dingin untuk digunakan di dalam kendaraan

Mengingat ada banyaknya akibat cuaca panas pada kesehatan di atas, Anda diimbau untuk melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan agar tubuh tetap sehat dan terhidrasi.

Selain mengetahui apa yang harus dilakukan saat cuaca panas, Anda perlu segera mencari bantuan medis ketika muncul keringat berlebihan, kulit terasa panas dan kering, jantung berdetak lebih cepat, hingga merasa mual atau muntah, untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang diperlukan.

Baca juga: 4 Efek Tidur dengan Kipas Angin Semalaman untuk Kesehatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau