Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 50 Persen Penyakit Asma Kambuh, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 14/05/2023, 06:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan sebanyak 57,5 persen penyakit asma yang diderita orang Indonesia kambuh atau mengalami serangan berulang.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Eva Susanti menyebut, faktor penyebab asma kambuh bisa berasal dari ketergantungan inhaler obat asma jenis pelega short-acting beta-agonist (SABA).

“Penderita asma yang terlalu bergantung dengan inhaler pelega SABA berisiko tinggi mengalami serangan asma, dirawat di rumah sakit, sampai mengalami kematian,” jelas Eva, dilansir dari Antara (10/5/2023).

Baca juga: Cegah Ketergantungan Obat Inhaler Asma

Ketergantungan inhaler penyebab asma kambuh

Berdasarkan studi Sabina (SABA Use in Asthma), penggunaan inhaler SABA minimal tiga kanister per tahun meningkatkan risiko penyakit asma kambuh.

Temuan studi Global Initiative for Asthma (Gina) sepanjang 2019-2022 juga melaporkan hal yang sama.

Dari riset tersebut, penggunaan inhaler pelega SABA secara rutin justru kurang efektif mengatasi asma, meningkatkan risiko peradangan saluran napas, mendorong penggunaan obat berlebihan sampai ketergantungan.

Sayangnya, kebiasaan penggunaan inhaler ini susah dihentikan lantaran obat asma ini sudah digunakan sebagai terapi lini pertama selama 50 tahun lebih.

Untuk mengantisipasi masalah kesehatan yang bisa menurunkan kualitas hidup ini, Eva menganjurkan penderita asma menjalani pengobatan yang tepat.

Ia menyebutkan, jenis obat asma yang tepat adalah obat yang mengandung zat ICS (antiperadangan atau antiinflamasi), contohnya kombinasi ICS-Formoterol.

Baca juga: Bisakah Asma Menyebabkan Kematian? Simak Faktanya...

Penyebab asma kambuh

Selain penggunaan inhaler asma yang kurang tepat, ada beberapa faktor penyebab asma kambuh.

Dilansir dari Asthma and Allergy Foundation of America, berikut beberapa di antaranya:

  • Alergi seperti debu, tungau, udara dingin, serbuk sari tanaman, atau bulu hewan
  • Asap rokok, asap kendaraan bermotor, asap bakar-bakaran, polusi udara, sampai bensin
  • Penyakit dan kondisi seperti gangguan tidur apnea, penyakit paru obstruktif kronik, alergi makanan, perubahan hormon selama haid, asam lambung naik, kegemukan, flu, atau gangguan pernapasan
  • Perubahan cuaca secara tiba-tiba, seperti terlalu panas atau dingin, atau hujan badai
  • Emosi dan stres berlebihan
  • Efek samping obat antiinflamasi nonsteroid dan beta blocker tertentu

Selain menggunakan obat asma yang tepat sesuai anjuran dokter, ada baiknya penderita asma juga menghindari faktor penyebab asma kambuh di atas. Dengan begitu, penyakit ini bisa dikontrol.

Baca juga: Apakah Penyakit Asma Bisa Disembuhkan?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau