Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa Itu Hipertensi Gestasional, Penyebab, Gejala, Mengatasinya

Kompas.com - 22/05/2023, 16:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Hipertensi gestasional adalah tekanan darah yang melebihi angka 140/90 mmHg dan umumnya terjadi pada setelah pertengahan kehamilan atau sekitar 20 minggu.

Ibu hamil dan bayi bisa tetap sehat ketika mendapatkan perawatan dan pengobatan yang diperlukan. Sebaliknya, kondisi ini bisa mengancam nyawa ketika tidak diatasi dengan baik.

Untuk memahaminya dengan lebih baik, kenali apa itu hipertensi gestasional, penyebab, gejala, dan cara mengatasinya berikut ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Hipertensi, Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Apa itu hipertensi gestasional?

Dilansir dari Cleveland Clinic, hipertensi gestasional adalah tekanan darah tinggi yang terjadi setelah memasuki usia 20 minggu kehamilan dan akan sembuh setelah bayi lahir.

Hipertensi yang terjadi selama kehamilan berbeda dengan jenis hipertensi lainnya karena umumnya bisa sembuh dengan sendirinya.

Meskipun begitu, kondisi ini bisa memicu timbulnya komplikasi sehingga perlu dilakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin dan mendapatkan perawatan yang diperlukan.

Perawatan untuk hipertensi ini perlu didapatkan sebelum, selama, dan setelah kehamilan.

Baca juga: 24 Penyebab Hipertensi, Ada Faktor Kebiasaan dan Penyakit Kronis

Penyebab hipertensi gestasional

Menurut Cleveland Clinic, penyebab hipertensi selama kehamilan tidak diketahui secara pasti.

Namun, kehamilan membuat jantung bekerja lebih keras karena darah yang dipompa lebih banyak sehingga memicu stres pada tubuh.

Selain karena kehamilan, ada beberapa faktor risiko yang memperbesar kemungkinan untuk mengalami kondisi ini, seperti:

  • Berusia di bawah 20 tahun atau di atas 40 tahun
  • Mengidap hipertensi gestasional atau preeklamsia pada kehamilan yang sebelumnya
  • Memiliki riwayat hipertensi gestasional di dalam keluarga
  • Mengidap diabetes atau diabetes gestasional
  • Memiliki gangguan sistem imun, seperti lupus
  • Memiliki penyakit ginjal
  • Mengandung bayi kembar atau lebih
  • Memiliki ras Negroid

Anda yang memiliki tekanan darah tinggi juga perlu melakukan pemeriksaan sebelum kehamilan untuk menghindari komplikasi, khususnya ketika Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Baca juga: 3 Perbedaan antara Hipertensi dan Hipotensi

Gejala hipertensi gestasional

Hipertensi umumnya tidak memiliki gejala apapun, namun bisa memicu komplikasi ketika tidak segera ditangani.

Selain melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin sebelum, selama, dan setelah kehamilan, Anda perlu mewaspadai beberapa gejala yang muncul karena bisa jadi hipertensi gestasional sudah cukup parah.

Menurut WebMD, ada beberapa gejala hipertensi gestasional yang muncul dan biasanya sudah parah, seperti:

  • Mengalami pembengkakan pada beberapa area tubuh, seperti pergelangan kaki, wajah, atau tubuh bagian atas, khususnya ketika bangun tidur
  • Merasa sakit kepala, memiliki penglihatan yang tidak jelas atau sensitif terhadap cahaya
  • Mengalami kejang-kejang
  • Mengalami nyeri yang sangat parah di bagian bawah tulang iga, khususnya pada sisi kanan

Hipertensi gestasional yang sudah sangat parah bisa memicu preeklampsia yang akan berbahaya bagi plasenta, serta ibu hamil, khususnya pada jantung, hati, dan ginjal.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau