Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Noerolandra Dwi S
Surveior FKTP Kemenkes

Menyelesaikan pascasarjana FKM Unair program studi magister manajemen pelayanan kesehatan. Pernah menjadi ASN di Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban bidang pengendalian dan pencegahan penyakit. Sekarang menjadi dosen di Stikes NU di Tuban, dan menjalani peran sebagai surveior FKTP Kemenkes

Intervensi untuk Kesehatan Lansia

Kompas.com - 30/05/2023, 16:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Lansia juga memerlukan waktu yang lebih lama dalam penyembuhan akibat kemunduran organ dan penurunan imunitas.

Saat ini hanya terdapat 13,3 persen lansia yang sehat dan dapat menjalankan aktifitas di Indonesia. Banyak lansia di rumah tangga dan lingkungan kita sangat tergantung perihal kesehatannya.

Gangguan kesehatan yang kerap kali menyerang lansia di Indonesia yang terbanyak berurutan gangguan sendi, kemudian diikuti dengan hipertensi, katarak, stroke, gangguan mental emosional, penyakit jantung dan diabetes mellitus.

Sementara penyebab kematian terbanyak berurutan karena stroke, penyakit saluran bawah kronik, TBC, hipertensi, penyakit jantung iskemik, diabetes mellitus, penyakit hati, dan pneumonia. Sungguh data yang memprihatinkan tentang lansia Indonesia.

Umur Harapan Hidup Indonesia sekarang mencapai 71,57 tahun (tahun 2021). Harapan kita semua untuk mencapai umur harapan hidup tersebut dengan aktifitas yang produktif, sosial, dan tetap sehat.

Namun ternyata tidak demikian kenyataan di negara kita. Umur harapan hidup sehat Indonesia adalah 62,8 tahun. Terdapat gab hampir sembilan tahun antara umur harapan hidup dengan umur harapan hidup sehat (HALE).

Berarti manusia Indonesia akan menghabiskan sembilan tahun usia hidupnya dalam kondisi sakit atau cacat (disabilitas). Kondisi yang tentu mencemaskan kita semua.

Para ahli menyebutkan terdapat tiga faktor utama yang menjadikan kelompok lansia rentan dengan penderitaan kesehatan yang saling memengaruhi semuanya.

Hal tersebut, yaitu kondisi tidak lagi produktif secara ekonomi, masalah kesehatan, dan membutuhkan pendamping sebagai pengasuh (caregiver).

Semua kondisi menjadi tantangan Indonesia agar lansia tetap dapat berkontribusi dalam pembangunan masyarakat.

Lansia harus diarahkan menjadi bonus demografi dan bukan menciptakan beban demografi (demographic tax). Sebuah tantangan yang harus dijawab Indonesia.

Yang mesti disadari bersama penyakit kelompok umur lansia bersifat kronik dan intrinsik persoalan kesehatan individu.

Karena usia kemunduran organ, gangguan metabolisme, kerentanan, dan pelayanan paripurna memang harus dikhtiarkan.

Perawatan kesehatan lansia membutuhkan pengobatan jangka panjang. Profil lansia Indonesia adalah lansia dengan kesehatan lemah yang memerlukan pendampingan. Bahkan tak menutup kemungkinan selama sisa umurnya harus berobat jalan.

Ketergantungan terkait kondisi HALE lansia selayaknya dikomunikasikan agar semua pihak melaksanakan intervensi sesuai peran masing-masing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com