KOMPAS.com - Takut air atau hidrofobia adalah salah satu gejala rabies yang membuat penderitanya sulit disembuhkan.
Rabies adalah infeksi virus yang disebabkan oleh sekelompok virus yang disebut lyssavirus.
Virus ini bisa menyerang hewan dan menularkannya ke manusia, terutama lewat gigitan.
Virus rabies bisa menginfeksi sistem araf pusat yang menyebabkan perubahan neurologis yang parah seperti perilaku abnormal dan agresif, halusinasi, dan takut air (hidrofobia).
Saat gejala rabies muncul, kemungkinan pasien untuk smebuh sangatlah kecil.
Salah satu hal yang membuat pasien sulit sembuh adalah munculnya gejala hidrofobia. Sebab, hal tersebut bisa membuat pasien mengalami dehidrasi parah.
Baca juga: Bisakah Gigitan Kucing Menyebabkan Rabies?
Rabies memengaruhi bagian otak yang mengontrol berbicara, menelan, dan bernapas.
Pengaruh virus ini bisa mengubah proses produksi air liur dan menyebabkan kejang otot yang menyakitkan dan membuat penderitanya sulit menelan.
Virus rabies berkembang biak dalam air liur. Menelan mengurangi penyebaran virus tersebut.
Oleh karena itu, virus rabies segera bertindak untuk membuat korbannya menghasilkan lebih banyak air liur dan menyebarkan air liur tersebut ke sekitarnya daripada menelannya.
Kesulitan menelan ini juga bisa membuat pasien takut air. Bahkan, hewan yang terinfeksi rabies pun bisa takut dengan air atau makanan.
Dengan kata lain, pasien rabies mengalami hidrofobia atau takut air karena rasa sakit yang luar biasa saat menelan cairan, termasuk air.
Kondisi ini juga membuat hewan yang terkena rabies cenderung mengeluarkan air liur berlebihan agar penyebaran virus semakin cepat.
Cepat atau lambat virus rabies akan membuat otot lumpuh. Rasa sakit yang dirasakan penderita saat menelan cairan, termasuk air liur, disebabkan oleh ketidakmampuan otot yang bertanggung jawab untuk mengontrol aktivitas menelan.
Baca juga: Kenali Apa Itu Rabies, Penyebab, Penularan, Gejala, dan Pengobatannya
Melihat efek rabies yang sangat fatal, Anda harus segera melakukan langkah pencegahan. Jika Anda telah digigit atau dicakar oleh satwa liar, Anda harus segera mencuci luka terlebih dahulu dengan sabun dan air.
Setelah itu, Anda harus segera mencari pertolongan medis karena rabies dapat menjadi penyakit yang fatal dan harus ditangani dengan urgensi medis.
Pengobatan rabies dengan vaksin anti-rabies dan serum anti-rabies dapat membantu memperlambat efek infeksi virus agar tidak berujung kematian.
Untuk diketahui, setelah terpapar virus rabies, penderita terkadang tidak langsung merasakan gejala penyakit. Gejala rabies bisa muncul dalam waktu 4 minggu sampai 2 tahun (umumnya 3-8 minggu) setelah virus masuk ke tubuh dan berkembang biak dan menginfeksi penderita.
Untuk itu, pertolongan pertama dengan membersihkan luka dan pengobatan rabies dengan cepat dan tepat sangat penting sebelum muncul infeksi parah dan penyakit susah dikendalikan.
Untuk pencegahan rabies, jika Anda memelihara hewan, seperti kucing atau anjing, pastikan hewan tersebut mendapatkan vaksinasi rabies secara rutin.
Anda juga perlu mencegah hewan peliharan berada di luar rumah agar mereka tidak melakukan kontak langsung dengan hewan liar yang terkena rabies.
Baca juga: 7 Gejala Rabies pada Manusia yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.