KOMPAS.com - Seseorang mungkin merasa syok dan ketakutan setelah didiagnosis menderita diabetes tipe 2 atau penyakit diabetes melitus.
Hal itu karena diabetes bisa menyebabkan seseorang mengalami komplikasi parah, termasuk amputasi akibat luka yang tidak kunjung kering, serangan jantung, penyakit ginjal, dll.
Baca juga: 5 Minuman Pemicu Gula Darah Tinggi, Pasien Diabetes Perlu Tahu
Untuk mencegah kondisi tersebut, seseorang yang baru didiagnosis menderita diabetes perlu melakukan perubahan gaya hidup.
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui hal yang perlu dilakukan setelah dinyatakan mengidap diabetes.
Namun, sebelumnya Anda mungkin perlu memahami bagaimana diabetes didiagnosis.
Diabetes tipe 2 atau yang jamak disebut dengan penyakit gula adalah kondisi ketika kadar gula darah terlalu tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin.
Padahal, insulin berperan penting dalam metabolisme gula di dalam darah.
Dilansir dari Yankes Kemkes, gejala penyakit diabetes yang perlu Anda ketahui yaitu:
Selain itu, seorang disebut menderita diabetes apabila hasil tes darah menunjukkan:
Sebagian orang mungkin tidak menyadari bahwa dirinya menderita diabetes. Karena itu, kita perlu melakukan tes darah rutin untuk mengetahui kadar gula darah.
Baca juga: Diabetes Bisa Jadi Penyebab Haid Tidak Teratur, Kok Bisa?
Penderita diabetes sebaiknya membuat janji dengan dokter untuk mengetahui seberapa parah kondisinya serta obat-obatan apa saja yang perlu diminum.
Selain itu, penderita diabetes melitus perlu melakukan perubahan gaya hidup, seperti:
Sebagian besar orang yang didiagnosis menderita diabetes melitus memiliki berat badan di atas rata-rata normal.
Dokter biasanya menyarankan penurunan berat badan sebagai salah satu aspek dari rencana pengobatan diabetes.
Bagi penderita diabetes tipe 2, menurunkan berat badan sebanyak 5-10 persen dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
Penelitian jug menunjukkan bahwa penurunan berat badan dapat mengurangi risiko penyakit jantung, yang lebih sering terjadi pada penderita diabetes tipe 2 dibanding orang tanpa DM.
Agar berat badan cepat turun, Anda mungkin perlu mengurangi konsumsi camilan atau makanan tinggi kalori dan rutin berolahraga.
Gula darah dapat meningkat dengan cepat akibat pola makan yang tidak teratur.
Karena itu, pasien diabetes perlu mengubah pola makan. Berikut pola makan yang direkomendasikan American Diabetes Association (ADA) jika Anda didiagnosis menderita diabetes:
Baca juga: 12 Faktor Risiko Diabetes Tipe 2 yang Harus Diwaspadai
Olahraga dapat membantu mengelola kadar gula darah dan berat badan, serta risiko komplikasi diabetes tipe 2.
Menurut ADA, orang dewasa yang mengidap DM sebaiknya melakukan latihan aerobik intensitas sedang hingga berat minimal 150 menit per minggu.
Anda juga dapat melakukan aktivitas fisik ringan seperti menyapu halaman setiap pagi dan sore.
Beberapa penderita diabetes mungkin dapat mengelola gula darah hanya dengan melakukan perubahan gaya hidup.
Namun seiring berjalannya waktu, pasien diabetes tipe 2 memerlukan obat untuk mengatasi kondisinya.
Obat-obatan diberikan kepada penderita DM berdasarkan kondisi dan riwayat kesehatannya.
Dokter mungkin merekomendasikan obat oral seperti metformin atau sulfonilurea untuk mengatasi diabetes melitus.
Selain obat oral, pasien diabetes juga bisa melakukan terapi insulin yang dapat disuntikkan atau dihirup.
Tujuan utama pengobatan diabetes adalah menjaga kadar gula darah tetap normal.
Penurunan atau kenaikan gula darah secara drastis berisiko mengakibatkan kondisi pasien diabetes semakin parah.
Untuk membantu memantau kadar gula darah Anda, dokter biasanya melakukan pemeriksaan darah secara teratur mealui tes A1C.
Gula darah normal pasien diabetes berkisar antara 80-130 mg/dL.
Baca juga: 12 Komplikasi Diabetes yang Harus Diwaspadai
Orang yang didiagnosis menderita diabetes perlu melakukan perubahan gaya hidup, termasuk mengubah pola makan dan rutin berolahraga.
Selain itu, pasien sebaiknya rutin memantau kadar gula darah.
Tetap berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui perawatan terbaik sesuai dengan kondisi Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya