Para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa buah beri kemungkinan besar memiliki manfaat kardiovaskular.
Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui manfaat buah beri dalam mencegah dan mengatasi penyakit jantung.
Baca juga: 3 Penyebab Tekanan Darah Tinggi Setelah Makan
Produk susu rendah lemak seperti susu skim dan yogurt merupakan salah satu menu wajib dalam diet untuk mengatasi hipertensi.
Menurut sebuah penelitian pada 2018 yang diikuti 2.694 partisipan, konsumsi susu rendah lemak dikaitkan dengan kadar tekanan darah sistolik dan diastolik yang lebih rendah.
Biasanya, para ahli kesehatan menyarankan untuk mencoba minum 2-3 gelas produk susu rendah lemak per hari.
Selain diminum langsung, Anda dapat memadukan susu dengan sereal atau dicampur buah untuk membuat segelas smoothies segar.
Ada dua jenis teh yang dapat membantu mengontrol tekanan darah, yaitu blacktea (teh hitam) dan greentea (teh hijau).
Konsumsi jangka panjang kedua teh tersebut dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.
Jus buah bit hingga teh merupakan minuman untuk menurunkan tekanan darah tinggi yang bisa Anda jajal.
Usahakan untuk tidak menambahkan gula atau pemanis secara berlebihan saat mengonsumsi minuman tersebut agar tidak memicu kenaikan kadar gula darah.
Baca juga: 10 Obat Tekanan Darah Tinggi dan Efek Sampingnya
Setelah mengetahui enam minuman yang bisa dijadikan untuk menurunkan tekanan darah, Anda mungkin perlu mengetahui beberapa minum yang berisiko menyebabkan hipertensi, yaitu:
Penjelasan di atas merupakan minuman yang bisa dikonsumsi dan perlu dihindari demi menjaga kadar tekanan darah tetap normal.
Kendati begitu, mengonsumsi minuman penurun tekanan darah dan menghindari minuman tertentu mungkin belum sepenuhnya dapat menyembuhkan hipertensi.
Karena itu, orang yang memiliki tekanan darah tinggi sebaiknya tetap periksa ke dokter dan minum obat sesuai resep.
Penderita hipertensi juga perlu melakoni gaya hidup sehat seperti membatasi makanan asin yang tinggi natrium dan berolahraga secara teratur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya