Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/07/2023, 16:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Kolostrum mengandung protein tinggi 8,5%, sedikit karbohidrat 3,5%, lemak 2,5%, garam dan mineral 0,4%, air 85,1%, dan vitamin larut lemak.

Selain itu, kolostrum juga tinggi imunoglobulin A (IgA) sekretorik, laktoferin, leukosit, serta faktor perkembangan seper faktor pertumbuhan epidermal.

Kolostrum perlu diminumkan kepada bayi karena berperan penting dalam membersihkan saluran pencernaan bayi baru lahir.

ASI transisi adalah air susu ibu yang diproduksi setelah kolostrum. ASI transisi ini keluar hingga bayi berusia 14 hari.

Kandungan protein pada ASI transisi lebih rendah dibandingkan kolostrum.

Akan tetapi, lemak, laktosa, vitamin larut air, dan volume ASI makin meningkat seiring dengan frekuensi menyusui yang semakin sering.

Baca juga: Kenapa ASI Bening? Simak Penjelasan Berikut...

  • ASI matur

ASI matur merupakan ASI yang disekresi dari hari ke-14 seterusnya dan komposisinya relatif konstan.

ASI matur, dibedakan menjadi dua, yaitu susu awal atau susu primer, dan susu akhir atau susu sekunder.

Susu awal disebut juga dengan foremilk yang cenderung bening dan encer. Meski bening, ASI ini mengandung laktosa dan air yang diperlukan oleh bayi.

Laktosa yang terkandung pada ASI awal merupakan sumber energi untuk si kecil.

Sementara itu, susu akhir disebut juga dengan hindmilk. ASI ini memiliki tekstur yang lebih kental dengan warna putih pekat.

Hindmilk mengandung lemak yang memberikan banyak energi, memberi rasa kenyang, pembentukan otak, dan melindungi organ vital.

Bayi harus diberi kesempatan menyusu yang lama agar bisa mendapatkan ASI awal dan akhir secara seimbang.

Setelah mengetahui apa itu ASI eksklusif dan jenis-jenis ASI, ayah dan ibu tak perlu lagi untuk memberikan air susu ibu sejak bayi lahir hingga 6 bulan dan dilanjutkan sampai si kecil berusia 2 tahun.

Apabila Anda memiliki masalah terkait menyusui, seperti ASI tidak keluar, ASI seret, payudara bengkak, hingga hiperlaktasi, segera kunjungi dokter atau ahli laktasi untuk mencari tahu penyebab serta cara menanganinya.

Baca juga: 12 Pemicu ASI Tidak Keluar yang Pantang Diabaikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau