KOMPAS.com - Bahaya makanan cepat saji bisa muncul dalam jangka singkat atau panjang. Untuk itu, kita acapkali dianjurkan untuk membatasi jenis makanan tidak sehat ini.
Perlu diketahui, makanan cepat saji adalah jenis makanan yang bisa dimasak atau disediakan secara instan dalam waktu cepat.
Menurut Kementerian Kesehatan, contoh makanan cepat saji di antaranya segala jenis gorengan, ayam goreng tepung, pizza, burger, donat, aneka keripik, hidangan penutup, atau makanan beku (frozen food).
Kenali alasan kenapa kita tidak dianjurkan mengonsumsi asupan tidak sehat ini untuk tubuh.
Baca juga: Ahli Gizi Ingatkan Bahaya Frozen Food buat Anak
Alasan utama kenapa makanan cepat saji tidak sehat lantaran asupan ini minim kandungan gizi tapi tinggi kalori.
Dilansir dari MedicalNewsToday, banyak penelitian menunjukkan, makanan cepat saji cenderung mengandung banyak gula, garam, lemak trans atau lemak jenuh, bahan pengawet, dan bahan tambahan yang tidak sehat.
Meskipun demikian, Anda bisa membuat pilihan sehat dengan cara memantau informasi gizi pada masing-masing makanan cepat saji.
Baca juga: Disukai Banyak Orang, Ini 4 Efek Negatif Frozen Food bagi Kesehatan
Disarikan dari Healthline dan MedicalNewsToday, ada beberapa bahaya makanan cepat saji pada kesehatan jangka pendek dan jangka panjang yang perlu diwaspadai, antara lain:
Kandungan karbohidrat sederhana dan olahan, serta tambahan gula bisa menyebabkan lonjakan gula darah. Hal ini membuat orang merasa mengantuk, lemas, atau kelelahan setelah makan. Kondisi ini apabila berkepanjangan bisa meningkatkan risiko penyakit diabetes.
Studi membuktikan, konsumsi makanan tinggi garam dan natrium bisa meningkatkan tekanan darah. Selain itu, konsumsi natrium berlebihan bisa meningkatkan risiko sakit kepala dan penumpukan cairan di dalam tubuh.
Gorengan yang jadi menu utama kebanyakan makanan cepat saji mengandung lemak trans yang bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
Sebuah penelitian menunjukkan, efek konsumsi makanan cepat saji yang tinggi lemak jenuh bisa meningkatkan risiko peradangan, terutama peradangan saluran napas pada penderita asma.
Makanan cepat saji bisa membuat ketagihan dan meningkatkan selera makan, sehingga orang cenderung makan berlebihan ketika mengonsumsi asupan ini.
Makanan cepat saji seperti kentang goreng, roti, atau pizza umumnya tinggi karbohidrat dan lemak jenuh yang bisa jadi faktor penyebab jerawat bermunculan.
Baca juga: Waspada, Diam-diam Ada Bahaya Kesehatan di Balik Kriuk-nya Kerupuk
Makanan cepat saji yang tinggi gula dan karbohidrat bisa meningkatkan kadar asam yang merusak enamel gigi. Akibatnya, gigi jadi mudah berlubang.
Konsumsi garam berlebihan dari kandungan makanan cepat saji dapat membuat perut terasa kembung dan begah.
Studi menyebut mengonsumsi makanan cepat saji dan makanan berpengawet dapat meningkatkan risiko depresi sebesar 51 persen.
Makanan cepat saji umumnya mengandung lebih banyak kalori ketimbang makanan sehat. Penumpukan kalori berlebihan ini dapat menyebabkan berat badan naik dan obesitas.
Baca juga: Viral Teknik Masak 5 30 7, Ini Kata Ahli Gizi
Komplikasi obesitas dapat meningkatkan risiko patah tulang dan tulang keropos (osteoporosis). Orang yang kelebihan berat badan perlu rajin berolahraga untuk mendukung kesehatan tulang.
Kenaikan kadar kolesterol dan gula darah akibat kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Studi menemukan bahan kimia phthalate ada dalam sejumlah produk makanan cepat saji dan olahan. Bahaya paparan zat kimia ini dalam kadar tinggi bisa mengganggu kesuburan dan meningkatkan risiko bayi lahir cacat.
Mengingat ada banyak bahaya makanan cepat saji yang pantang disepelekan, ada baiknya Anda membatasi atau menghindari asupan tidak sehat ini.
Baca juga: Ini Alasan Ahli Gizi Tak Rekomendasikan Minum Teh Setelah Makan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.