Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa itu Tennis Elbow, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Kompas.com - 13/08/2023, 20:08 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Tennis elbow adalah salah satu jenis penyakit yang sering menimpa kalangan orang yang menjalani olahraga tenis, badminton, atau squash.

Masalah kesehatan ini juga lazim dialami orang pekerja bangunan, pengrajin kayu, pelukis, tukang masak, sampai tukang daging yang sering menggunakan siku.

Untuk mengenal lebih jauh gangguan kesehatan ini, kenali apa itu tennis elbow, penyebab, gejala, dan cara mengobatinya.

Baca juga: 6 Penyebab Badan Pegal Linu, Bisa Cedera sampai Infeksi

Apa itu tennis elbow?

Tennis elbow adalah gangguan pada siku akibat cedera pada tendon (urat otot) lengan bawah atau bagian luar siku.

Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, cedera pada tendon ini dapat menimbulkan peradangan atau robekan kecil yang terasa menyakitkan pada area siku dan sekitarnya.

Masalah kesehatan yang dikenal dengan istilah medis epicondylitis lateral ini biasanya menyerang jaringan ikat penghubung otot dan tulang bagian ekstensor carpi radialis brevis.

Baca juga: Kenali Apa itu Apachia, Cedera Otak yang Menyerang Bruce Willis

Apa penyebab tennis elbow?

Seperti namanya, penyebab tennis elbow umumnya karena cedera seperti terkilir atau keseleo saat pemain tenis mengayunkan raketnya dengan siku.

Dikutip dari American Academy of Orthopaedic Surgeons, ada beberapa faktor penyebab tennis elbow, antara lain:

  • Penggunaan siku dan lengan yang berlebihan

Penelitian menunjukkan, tennis elbow paling sering disebabkan kerusakan otot lengan bawah akibat penggunaan siku dan lengan berlebihan.

Untuk diketahui, otot ekstensor carpi radialis brevis berguna untuk membantu menstabilkan pergelangan tangan saat siku lurus.

Apabila terlalu sering atau berlebihan digunakan, bagian tubuh ini bisa melemah dan gampang cedera.

Bagian otot ini juga rentan rusak dan cedera karena posisinya. Ketika siku menekuk lalu lurus, otot tersebut bisa bergesekan dengan tonjolan tulang. Akibatnya, bagian tubuh ini rentan aus.

  • Aktivitas tertentu

Seperti disinggung di atas, atlet atau orang yang olahraga menggunakan raket bukanlah satu-satunya orang yang mengalami tennis elbow.

Orang yang aktivitasnya banyak mengandalkan siku seperti pelukis, tukang bangunan, tukang ledeng, pengrajin kayu, pekerja otomotif, juru masak, sampai tukang daging sering mengalami tennis elbow.

Hal ini karena aktivitas kelompok ini lebih sering menggunakan otot lengan bawah, dengan intensitas lebih tinggi, dibandingkan orang lain.

  • Faktor usia

Gangguan kesehatan ini bisa diidap pria maupun wanita, terutama yang sudah berumur 30 tahun sampai 50 tahun.

Meskipun ada rentang usia tertentu, tidak menutup kemungkinan orang di luar usia ini terkena epicondylitis lateral.

Di luar beberapa faktor penyebab tennis elbow, terkadang ada faktor yang tidak diketahui secara pasti pemicu epicondylitis lateral.

Baca juga: Kenali Gejala Cedera Kepala Ringan, Sedang, Parah

Apa saja gejala tennis elbow?

Dilansir dari MayoClinic, ada beberapa gejala tennis elbow yang perlu diwaspadai, antara lain:

  • Rasa nyeri atau panas seperti terbakar di bagian siku
  • Kekuatan atau cengkeraman tangan melemah
  • Rasa nyeri di bagian tangan atau lengan muncul di malam hari

Gejala tennis elbow umumnya muncul setelah seseorang menggunakan lengan atau siku berlebihan, seperti memegang dan mengayunkan raket, memutan kunci, atau berjabat tangan.

Dokter biasanya mempertimbangkan banyak faktor sebelum membuat diagnosis penyakit ini.

Selain melihat gejala penyakit, dokter juga akan mengidentifikasi aktivitas penderita dan melakukan pemeriksaan fisik.

Jika dicurigai ada tanda penyakit ini, penderita biasanya dianjurkan menjalani serangkaian tes, seperti pemindaian sinar X, MRI, sampai EMG.

Baca juga: Cedera Kepala, Kapan Perlu Waspada?

Bagaimana cara mengobati tennis elbow?

Kebanyakan cara mengobati tennis elbow tidak perlu operasi. Sebanyak 80 sampai 90 persen kasus penyakit ini dapat sembuh dengan pengobatan dan perawatan kesehatan tertentu.

Berikut beberapa cara mengobati tennis elbow yang jamak disarankan ahli:

  • Istirahatkan lengan atau siku yang cedera. Hentikan atau minimalkan segala jenis aktivitas yang membebani siku atau lengan, selama beberapa minggu
  • Minum obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen untuk mengurangi gejala nyeri dan bengkak akibat tennis elbow
  • Fisioterapi untuk membantu memperkuat dan merangsang kerja otot lengan bagian bawah dengan arahan dari terapi
  • Jika kondisi sudah membaik, penderita dianjurkan segera menjalani latihan peregangan pergelangan tangan dengan siku direntangan
  • Gunakan brace atau penyangga lengan bagian bawah. Penyangga ini dapat membantu mengistirahatkan otot dan lengan di seputar siku
  • Terkadang, dokter juga memberikan suntikan steroid untuk mengurangi peradangan. Suntikan ini diberikan di area yang nyeri atau bengkak
  • Terapi dengan gelombang kejut ke bagian siku dan sekitarnya. Terapi yang memanfaatkan gelombang suara ini mendorong proses penyembuhan alami tubuh
  • Jika gejala tennis elbow tidak membaik setelah 6 bulan sampai 1 tahun setelah penderita menjalani terapi obat sampai perawatan medis, dokter biasanya menyarankan operasi. Setelah menjalani operasi, penderita biasanya dianjurkan menjalani rehabilitasi medik agar siku atau lengannya segera pulih

Setelah menyimak apa itu tennis elbow, penyebab, gejala, sampai cara mengobatinya di atas, Anda yang merasakan masalah kesehatan ini bisa berkonsultasi ke dokter, terutama dokter ahli ortopedi.

Baca juga: 6 Obat Keseleo Alami untuk Cedera Ringan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com